UTS Pemasaran Strategik:
          
   
  
  
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
          
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
                              
          
      
      
        
      
      
             
          
      
      
           
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
      
        
      
      
                   
            
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
From what I see in the news, J&J uses every loophole they can find to avoid taxes. How can Bloomberg: Corporate Taxes Fail to Follow Profit Rebound without doing all it takes to reduce paying taxes? Maintaining their properties? Oh, come on. J&J neglected at least three of their own facilities to the point of the FDA having to step in and babysit the facilities due to constant recalls and an enormous number of FDA violations. One of the facilities was so bad that it's been closed for well over a year. As for protecting the environment and natural resources: 1,4-dioxane is a known carcinogen that does not break down in the environment. When this carcinogen goes down the drain, it builds up in the environment. As it comes back in our food and water supply in increasing higher concentrations, it increases the risk of developing cancers and other non-communicable diseases. Well, this section of the *cherished* J&J Credo is also nothing more than potty paper.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
      
        
By ignoring the Credo, J&J makes it appear as though there is a return for their investors. However, as Bill Weldon runs the company into the ground by choosing *ASS*tronomical pay and neglecting facilities to the point of not being able to keep up with consumer demands, chronic recalls and fewer jobs, the return for the investor is not likely to continue much longer.
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
      
        
      
        
       
    Bu Nina, Juni 2012
  
   
  
    Mohon dikerjakan dan di reply balik ke semua alamat email secara
            langsung paling lambat hari selasa. Setiap nama yang disebutkan
            ketika mengirimkan email harus menyebutkan pada subject: pemasaran
            strategic, jawaban no berapa. Jawaban yang kita sumbang akan saling
            melengkapi.
  
   
  
    1.     
            Perubahan demografi mengapa berpengaruh pada strategi bisnis?
              Jawaban harus dilengkapi
            contoh. (Donald, Lehan, Aswin)
  
  
      
        Strategi Demografi adalah salah satu aspek yang diperhatikan dalam
            market segmentation. Demografi merupakan studi tentang penduduk yang
            mengukur tingkat usia, umur, gaji, dan lain-lain. Hal 88.
      
      
        Contohnya: Blackberry: kecenderungan konsumen yang suka chatting.
            Kaum mudanya menyukai chit-chat. implikasi: layanan provider dan
            tawarannya cukup banyak. Contoh XL: memberikan pilihan tarif : full
            service, email&chat, BB roaming, paket gaul, internet redhot 3G.
            5MB,1 hari, 2 ribu. 1,2Gb 30 hari Rp 99ribu. Efek psikologis: murah
            banget!
      
      
        JAwaban Aswin
      
      
        Profil demografi berguna dalam bisnis strategi terutama dalam
            segmentasi
            (cek hal 137).Segmentasi descriptor dibagi menjadi 3 kategori utama :
      
      
        1.         Demographic
            descriptors.
      
      
        2.         Geographic descriptor.
      
      
        3.         Behavioral descriptor.
      
      
        Jadi kalau terjadi perubahan demografi, apakah marketer harus tetap
            dengan segmentasi yang telah dilakukan atau melakukan
            resegmentasi?Tergantung produknya mungkin.
      
      
        Buka page 88, bagianThe Demographic Environment.
      
      
        DEMOGRAFI:
      
      
        Ada
              5 trend global
            demografi yang akan mempengaruhi fortune dariperusahaan:
      
      
        1.         Bertambahnya populasi manusia tua dunia: double income, layanan
              jasa semakin meningkat untuk mengurangi kepadatan. Beberapa teman
              memilih memakai BB. Perusahaan saya memakai Black Berry untuk
              menjaga komunikasi. Hamper seluruh komunikasi digantikan oleh
              Black Berry.mengejar pasar dengan blackberry, berusaha mengungguli
              times bookstore dan kinokuniya.
            Kedua, layanan jasa kartu kredit.konsumen telepon genggam banyak, orang dimasa depan menurut xl, swa
            sembada khususnya telkomsel menuturkan perusahaan layanan data.
            Gen-C. bertambahnya populasi manusia yang tidak gaptek terhadap
            teknologi. Facebook dan sosial media lainnya. Perusahaan
            telekomunikasi memperkuat layanan jasa. Hal ini diungkapkan pula
            dalam buku Cracking Zone.
      
      
        2.         Efekwabah HIV-AIDS.
              (hubungan seks bebas, peningkatan angka kelahiran).
      
      
        3.         Ketidakseimbangantingkatpertumbuhanpopulasiantara Negara
              miskindan Negara kaya.
      
      
        4.         Meningkatnya level imigrasi.
      
      
        5.         Penurunanrumahtanggamenikah di Negara maju.
      
      
        Bertambahnyapopulasimanusiatuadunia.
      
      
        Contoh :Rata-rata umurpenggunamobilFerari (mobile sport mewah)
              mendekatiusia 50 tahundansemakinbertambah rata-rata
              tersebutseiringwaktu.
              JadiFerarisekarangmelakukanrencanadesaintertentupadapintudanroofnyasupayamemudahkan
              orang untukmasukkedalamkabin.
      
      
        Efekwabah HIV-AIDS.
      
      
        Contoh :contohjelasnyagakada,
              tapibukumenjelaskanbahwaperusahaanfarmasidan WHO
              masihberjuanguntukmendapatkanpenyembuh AIDS. Ceteris
              paribusdenganadanya AIDS, makamunculpasarbarudalamindustrifarmasi.
              Walaupuninimerupakankesempatanluas di
              industrifarmasitapimasihadamasalah,
              Negara-negaramiskinmempunyaikesulitandalamkemampuanpenganggarankesehatannya
              (anggarankesehatannyateramatkecil). Beda halnyadengankorban AIDS
              di Negara maju 30%-nyamendapatterapi AIDS, sedangkan di Negara
              miskinhanya 0.1%-nya yang mendapatterapi AIDS.
      
      
        Ketidakseimbangantingkatpertumbuhanpopulasiantara Negara
                miskindan Negara kaya.
      
      
        Perbedaantingkatpertumbuhanantara Negara berkembangdangan Negara
              maju.50 tahunkedepanakanadapertambahanpenduduk di Negara
              berkembangsebesar 2.6 miliar, sedangkan di Negara majuhanya 1
              milliar.
      
      
        Berarti Negara-negara Asia danAfrika (dimanabanyak Negara
              berkembang di dalamnya) akanlebihmembutuhkan capital goods,
              sedangkan di Negara majuakanbertambahkebutuhanterhadap consumer
              goods.
      
      
        Penjualan consumer goods di Negara
                majudanberkembangakanberbeda.
      
      
        Contoh : Procter & Gamble menjual shampoo dengankemampuan gel
              bagusdalamkemasan sachet di India. Hal inikarenakemampuandayabeli
              yang rendah di india yang mengakibatkan Procter & Gamble
              tidakmenyediakan shampoo dalamkemasan Large di Negara ini.
      
      
        Meningkatnya level imigrasi.
      
      
        Langsungkecontoh : Australia merupakan Negara
              tujuanImigrasiterbesardari Asia. Saatinibanyakpenduduknya yang
              berasaldarietnisTionghoaataupunMelayu. Hal
              inimerupakankesempatandarimarketersuntukmemperluas/ekspansike
              Negara tersebutdenganmemasarkanproduk-produk yang
              lebihdisukaietnis immigrant.
      
      
        Contohlain :imigrasibesar-besaranbangsahispanik (Mexico
              danAmerikaselatan) keAmerika. Hal ini pun
              akansemakinmemperluaskesempatanmarletersuntukmemperluaspasarnya.
      
      
        Penurunanrumahtanggamenikah di Negara maju.
      
      
        Di Negara maju, menikahmasihmenjadihal yang
              bagusdandiinginkantapibukanmerupakankeharusan.
      
      
        Contoh :industri wedding organizer di Negara
              majubukansuatuindustri yang menjanjikanlagi. Karena orang
              cenderungberpikirbahwamenikahbukankeharusan.
      
      
        2.     
            Pesaing kadang-kadang muncul tanpa diduga, namun dengan persaingan
            yang ada justru akan memunculkan bisnis yang baru? Bagaimana
            pendapat anda? (Nina, Sari, Agus)
      
      
        Kompetitor seringkali muncul karena mampu menjawab kebutuhan
            konsumen yang belum tersentuh, sehingga menjadi lahan baru untuk
            masuk.semakin ketat persaingan maka makin sedikit pesaing baru yang
            mencoba masuk industri itu. Kompetitor muncul karena ada celah.
          
      
      
        JAWABAN DARI SARI DAN NINA
      
      
        Pembahasan :
      
      
        Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri
            yang tidak dapat dihindari. Bagi beberapa pebisnis, persaingan
            berkonotasi negatif karena bisa mengancam bisnis karena takut akan
            berkurangnya profit atau konsumen lebih memilih harga rendah dari
            pesaing. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Persaingan yang
            sehat memberikan hal yang baik bagi pebisnis, pesaing itu sendiri
            dan bahkan para pelanggan.
      
      
        Dengan adanya persaingan akan menuntut para pengusaha untuk lebih
          berinovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang dengan kata lain
          akan memunculkan peluang bisnis yang baru. Pesaing merupakan
          penyeimbang bagi sebuah perusahaan untuk lebih terpacu dalam
          mengembangkan usahanya.
        
      
      
        Menurut Porter, pesaing yang tepat justru dapat memperkuat posisi
          bersaing perusahaan. Adanya pesaing justru dapat menunjang berbagai
          tujuan strategis yang memungkinkan meningkatkan keunggulan bersaing
          dalam jangka panjang. Selain itu, dengan adanya pesaing dapat
          meningkatkan permintaan industri secra keseluruhan yang kemudian akan
          meningkatkan volume penjualan yang bersangkutan.
      
      
        Dengan adanya pesaing baru, selain memunculkan peluang bisnis yang
            baru,
            persaingan usaha juga akan memberikan manfaat / keuntungan,
            terutama apabila persaingannya sangat ketat yaitu sbb :
      
      
        1.     
            Persaingan akan mencegah untuk berlama-lama di zona aman
            dan menghindarkan sifat malas
      
      
        Selama produk yang Anda tawarkan unik dan tidak ada pesaing maka
            Anda akan merasa santai dan merasa percaya diri dengan apa yang Anda
            tawarkan. Selain santai, Anda juga tidak akan berusaha untuk
            memperbaiki atau meningkatkan kualitas produk dan layanan. Namun
            saat ada persaingan usaha maka Anda akan merasakan tekanan untuk
            melakukan yang terbaik dari Anda bersama tim. Anda akan bekerja
            lebih giat memperbaiki produk dan layanan sebagai usaha
            mempertahankan pelanggan.
      
      
        2.     
            Persaingan berkonotasi positif dengan
            motivasi untuk selalu kreatif dan inovatif
      
      
        Ketika Anda menyadari bahwa Anda bukan satu-satunya penjual maka
            Anda akan melakukan pengembangan produk. Pengembangan atau
            penyempuranaan produk terkait dengan warna, ukuran, manfaat produk
            juga menjadi tuntutan besar dalam persaingan usaha. Yang terpenting
            adalah jadilah diri sendiri, menjadi unik dan berbeda dengan
            mengekspresikan kreativitas individu dalam membuat produk
            inovatif.
      
      
        3.     
            Keluar dari zona aman
      
      
        Monopoli sama dengan zona aman. Persaingan sama dengan zona penuh
            tantangan.Tantangan membuat Anda bekerja lebih keras agar tetap
            'terlihat' di depan konsumen. Menjadi 'terlihat' adalah sangat
            penting. Salah satu caranya adalah buatlah iklan untuk mempromosikan
            perusahaan atau produk sesuai dengan target konsumen Anda.
      
      
        4.     
            Penetapan harga yang wajar
      
      
        Persaingan usaha berdampak pada harga produk yang wajar
            karena inilah yang diinginkan konsumen. Konsumen memperhatikan harga
            karena harga yang rasional untuk produk yang mereka inginkan akan
            membuat mereka loyal terhadap perusahaan Anda.
      
      
        5.     
            Kerjasama
      
      
        Saling mempromosikan produk, maka kedua pihak akan mendapatkan
            konsumen yang mereka dambakan tanpa perlu menjatuhkan satu sama
            lain.
      
      
        6.     
            Kualitas Layanan
      
      
        Persaingan usaha dapat menguntungkan konsumen dalam mendapatkan
            kualitas layanan yang lebih baik. Perusahaan tidak dapat mengalahkan
            pesaing hanya karena harga tapi layanan berkualitas juga merupakan
            fokus utama dalam mempertahankan pelanggan.
      
      
        7.     
            Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku menjadi
            rendah
      
      
        pemasok memiliki prinsip berbeda dengan para pebisnis. Dengan
            menjual lebih banyak bahan baku mereka akan bertahan meski dengan
            sedikit profit. Pemasok menurunkan harga bahan baku, maka akan bisa
            dijual dengan lebih murah dan konsumen pun akan senang.
      
      
        Untuk dapat menangkap peluang bisnis yang ada ini, pebisnis harus
          mampu melakukan SWOT Analysis, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
          yang dimiliki perusahaa. Salah satunya dengan cara melakukan marketing
          intelligent agar pihak perusahaan dapat mengetahui dan
          mengidentifikasi oppurtunities dan threats saat ini. Hal ini ditujukan
          agar perusahaan/pebisnis dapat melakukan pengembangan dan langkah yang
          tepat dalam menghadapi ancaman dari luar (pesaing) dan meraih
          kesempatan untuk mengembangkan usahanya dan mendapatkan keuntungan
          yang besar.
      
      
        Meskipun pesaing baru dapat muncul sewaktu-waktu akan tetapi
            perusahaan pionir masih memiliki beberapa keuntungan bersaing
            dibandingkan dengan para pesaing (follower) diantaranya seperti yang
            dapat dilihat bpada page 187 :
      
      
        1.     
            Skala ekonomis dan pengalaman
      
      
        2.     
            High switching cost for early adopter
      
      
        3.     
            Pioner defines the rules of the games
      
      
        4.     
            Possibility of positive network effects
      
      
        5.     
            Distribution advantages
      
      
        6.     
            Influence on consumer choice criteria and attitudes
      
      
        7.     
            Possibility of preempting scarce resources
      
      
        JAWABAN HANDY JANUAR
      
      
        Keadaan Persaingan.
      
      
        Adalah suatu kesulitan bagi seorang pengusaha untuk menduga kapan
            saingan baru akan muncul. Oleh sebab itu  pengusaha harus selalu memperbaiki produk atau pelayanan usahanya.
            Pengusaha tidak boleh tidur nenyak karena belum muncul saingan baru.
            Prinsip selalu memperbaiki mutu walaupun tidak ada saingan adalah
              suatu kegiatan yang harus selalu diperhatikan.
      
      
        Perubahan demografik dan Keadaan persaingan termasuk di dalam
            bagian variabel yang tidal dapat dikontrol,ada 2 variabel besar
            dalam strategi pemasaran,, yaitu variabel yang dapaat dikontrol dan
            variabel yang tidak dapat dikontrol.
      
      
        3.     
              Apa perbedaan filosofi bisnis perusahaan besar dan kecil yang ada
            pada industry teknologi yang besar? Apa implikasinya pada strategi
            bisnis? (Hepi, Sofie, Idick)
            {Dosen mengambilnya dari diktat discussion question no 1}
      
      
        Jawaban dari Hepi
      
      
        Sedikit ingin saya jabarkan apa itu
            filosofi bisnis?  Segala arah gerak serta nilai-nilai yang mempengaruhi strategi
            serta keputusan dalam perusahan. Dari buku diktat yang ada saya coba
            cerna bahwa ada perbedaan antara filosofi bisnis perusahaan besar
            dan kecil berdasarkan pengalaman perusahaan dan kompetensi teknis.
            Tulisan didasarkan pada bacaan halaman 6.
      
      | 
                Perusahaan Besar:
               | 
                Perusahaan Kecil
               | 
| 
                1.     
                    Sebagian besar perusahaan besar dengan banyak divisi dan unit
                  bisnis seperti IBM cenderung memiliki keterkaitan dalam
                  hirarki strategi yang diambil perusahaan. Setiap langkah
                  strategi baru yang diambil memiliki level, isu dan perlakuan
                  yang berbeda. Sebagai contoh IBM. Core bisnisnya adalah
                  penghasil computer, namun kini akibat persaingan, IBM merubah
                  strategi baru sebagai provider layanan e-business. Maka, IBM
                  perlu mempersiapkan secara matang konsultan, software dan
                  peralatan sebagai langkah strategi baru perusahaan.
               | 
                1.     
                    Beberapa perusahan kecil menggabungkan pasar dan analisis
                  kompetitif kedalam proses perencanaan perusahaan. Perusahaan
                  ini cenderung berorientasi pada market-oriented serta
                  mengikuti filosofi bisnis mereka.biasa disebut sebagai
                  marketing concept.
                  Perusahaan ini cenderung untuk mengejar omzet dan
                  mempertahankan posisi yang kompetitif.
               
                2.     
                    Gol utamanya adalah mencari celah memuaskan kebutuhan
                  konsumen yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
                
               | 
| 
                2.     
                    Perusahaan besar memerlukan penataan strategi pemasaran
                  secara terpilah-pilah. Kebanyakan menjalankan 3 strategi dalam
                  hirarki perusahaan: corporate strategi, business strategi dan functional
                    strategi. Ketiga strategi ini terperinci dan terkait. Perusahaan besar membutuhkan strategi fungsional.
               | 
                3.     
                    (Dari hal 8) kalo perusahaan single product lini dan
                  entrepreneur baru, dan industry kecil hirarki strategis tidak
                  begitu signifikan diterapkan.
                  corporate strategi dan bisnis level strategy dapat
                    disatukan karena tidak bergerak pada multiple division atau
                    variasi bisnis unit. Perusahaan tidak terlalu banyak berperan untuk melakukan
                  pengelolaan sumber daya.
                
               | 
| 
                3.     
                    Corporate strategy berbicara soal keputusan perusahaan dalam
                  hal scope perusahaan dan penyebaran sumber daya dalam berbagai
                  divisi. Bisnis apa yang kita masuki?
               | 
                4.     
                     
               | 
| 
                4.     
                    Business level strategy berbicara soal bagaimana perusahaan
                  merencanakan strategi melakukan pengembangan dalam menciptakan
                  kelangsungan keunggulan yang kompetitif. Perusahaan besar
                  cenderung berumur lama sehingga persaingan lebih ketat.
                  Kompetensi apa yang dimiliki oleh perusahaan memiliki
                  kecocokan untuk menjawab kebutuhan konsumen.
               | 
                5.     
                     Kompetensi apa
                  yang dimiliki oleh perusahaan memiliki kecocokan untuk
                  menjawab kebutuhan konsumen.
               | 
| 
                5.     
                    Perusahaan yang sudah besar suatu saat bisa mengalami
                  penurunan pasar, maka tindakan perusahaan tidak terarah pada
                  produksi. Terkait dengan
                  functional strategy.
               
                6.     
                    Functional strategy atau marketing strategy berbicara soal
                  kemampuan perusahaan besar untuk mengalokasikan secara efektif
                  dan mengkoordinasi pemasaran sumber daya.
                
               
                7.     
                    perusahaan besar mulai terarah pada customer-oriented:
                  Memspesifikasi segmen kebutuhan apa yang diinginkan
                    konsumen. "memanjakan dan membina kesinambungan" loyalitas
                    pelanggan.
                  
               | 
                6.     
                    Perusahaan single lini dan small entrepreneur merupakan
                  perusahaan baru yang belum banyak pengalaman. Usahanya secara
                  otomatis terarah pada market orientation.
               | 
| 
                8.     
                    Implikasinya: setiap level strategi, rencana aksi untuk pasar
                  produk yang spesifik harus konsisten dengan penentuan iklan,
                  harga dan marketing plan nya.
                   Efisiensi pada
                  pengelolaan strategi manajemen keluar dan kedalam perlu
                  diperhatikan.
               
                9.     
                    Tindakan customer oriented perlu dilakukan.
               | 
                7.     
                    Implikasinya: perusahaan single lini dan small business dalam
                  ruang lingkup marketing strategy nya harus mampu
                  memspesifikasi target marketnya.
                
               | 
(bacaan tambahan)
What Small Businesses Can Learn From Big Companies
        Small businesses can benefit from following some of the same
              strategies that large businesses use, including lean practices,
              marketing like you mean it and adopting a service mentality.
            Often, insights from the success and failures of big companies can
            help guide you toward better results. See the following article from
          The Street for more on this. 
      
      
        As entrepreneurs launch and expand small businesses, they should
            consider the lessons offered by the successes and mistakes of
            America's largest companies. 
Small and large businesses have their unique strengths. Small businesses have the agility to put mass in motion with ease. Large companies have the advantages of maturity - access to credit, established brands and resources. But small businesses often overlook many of the valuable strategies that can get put them on growth trajectories:Adopt lean practicesIt's not just for Toyota(TM) anymore. While manufacturing is where the lean business philosophy was born and first applied, many businesses and industries are adopting these practices and finding success. In particular, health care companies, such as Eli Lilly(LLY), has begun adopting lean strategies to eliminate waste, reduce costs and improve quality.
A small business that adopts lean practices will save money and resources as it grows. For new businesses, improving quality is crucial to survival.
Market like you mean it
Companies like Dell(DELL), Coca-Cola(KO), Microsoft(MSFT) and Apple(AAPL) work very hard - and spend a lot of money - to understand and market to their audiences. But sweat equity can buy an awful lot for small businesses these days. Cheap (and often free) technology and communication options -- such as blogs, Twitter, Facebook and LinkedIn -- can connect a new business with customers and scores of prospects quickly and efficiently. The large corporations mentioned above have embraced new media for a reason and you should too.
Adopt a service mentality
When talk of the "service economy" comes up many entrepreneurs cringe, thinking that it means working in the fast-food industry. But large corporations offer advanced services around their products to build value. You can and should follow suit. The right value-added services for your customers can differentiate your business from your competition.
Focus
General Motors recently began shedding brands to concentrate on rebuilding. Risk-taking is important in any business. But avoid adding too many products, brands or services. As GM found, the costs can be severe and the solutions painful.
The differences between your small business and IBM are significant. But using large companies as benchmarks for some of your strategies and tactics can give you valuable insight and a roadmap for your business' future.
This article has been republished from The Street. You can also view this article at The Street, an investment news and analysis site.
      Small and large businesses have their unique strengths. Small businesses have the agility to put mass in motion with ease. Large companies have the advantages of maturity - access to credit, established brands and resources. But small businesses often overlook many of the valuable strategies that can get put them on growth trajectories:Adopt lean practicesIt's not just for Toyota(TM) anymore. While manufacturing is where the lean business philosophy was born and first applied, many businesses and industries are adopting these practices and finding success. In particular, health care companies, such as Eli Lilly(LLY), has begun adopting lean strategies to eliminate waste, reduce costs and improve quality.
A small business that adopts lean practices will save money and resources as it grows. For new businesses, improving quality is crucial to survival.
Market like you mean it
Companies like Dell(DELL), Coca-Cola(KO), Microsoft(MSFT) and Apple(AAPL) work very hard - and spend a lot of money - to understand and market to their audiences. But sweat equity can buy an awful lot for small businesses these days. Cheap (and often free) technology and communication options -- such as blogs, Twitter, Facebook and LinkedIn -- can connect a new business with customers and scores of prospects quickly and efficiently. The large corporations mentioned above have embraced new media for a reason and you should too.
Adopt a service mentality
When talk of the "service economy" comes up many entrepreneurs cringe, thinking that it means working in the fast-food industry. But large corporations offer advanced services around their products to build value. You can and should follow suit. The right value-added services for your customers can differentiate your business from your competition.
Focus
General Motors recently began shedding brands to concentrate on rebuilding. Risk-taking is important in any business. But avoid adding too many products, brands or services. As GM found, the costs can be severe and the solutions painful.
The differences between your small business and IBM are significant. But using large companies as benchmarks for some of your strategies and tactics can give you valuable insight and a roadmap for your business' future.
This article has been republished from The Street. You can also view this article at The Street, an investment news and analysis site.
        (Jawaban dari SOFIA)
      
      
        Apa perbedaan filosofi busnis pada perusahaan besar dan
              perusahaan kecil yang terdapat pada industri berteknologi
              tinggi?
      
      
        Ada
            beberapa filosofi bisnis yang biasa diaplikasikan oleh perusahaan,
            diantaranya adalah 1) produc/ production oriented, 2) sales oriented
            dan 3) market/ marketing oriented.
      
      
        Pada saat pertama kali memasuki industri/pasar yang sedang
            berkembang,  perusahaan
            kecil yang berbasis pada teknologi tinggi pada umumnya cenderung
            berfokus pada diri mereka sendiri ketimbang pada kondisi pasar. Hal
            ini disebabkan karena perusahaan tersebut cenderung masih kurang
            kuat jika dibandingkan dengan pesaing yang sudah ada pada bisnis
            tersebut sebelumnya. Keadaan sebaliknya terjadi pada perusahaan
            besar. Perusahaan besar yang berbasis pada teknologi tinggi
            cenderung berfokus pada pasar ketimbang pada diri mereka
            sendiri.
      
      
        Berdasarkan pada jabaran diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan
            kecil yang terdapat pada industri berteknologi tinggi berpegang pada
            filosofi bisnis
            product/production oriented.
            Sedangkan perusahaan besar berpegang pada filosofi bisnis
            market/marketing oriented.
      
      
        Perbedaan antara product oriented dan market oriented terletak pada
            1) product offering, 2)produk line, 3) pricing, 4) research, 5)
            packing, 6) credit dan 7) promotion.
      
      
        Berikut adalah karakteristik dari perusahaan kecil yang berpegang
            pada filosofi bisnis product oriented:
      
      - produk yang dijual/ditawarkan ke pasar adalah produk yang mereka mampu produksi dan berfokus pada fungsi dari produk dan biaya yang dikeluarkan
- Jumlah produk line sedikit
- Harga jual ditetapkan berdasarkan biaya produksi dan distribusi yang dikeluarkan
- Riset yang dilakukan bertujuan untuk pengembangan produk dan efisiensi biaya produksi
- Packaging dimaksudkan terbatas untuk melindungi produk dengan tetap melihat pada isu effisiensi
- Perusahaan ini juga berusaha untuk meminimalis piutang tak tertagih
- Promosi yang dilakukan berfokus pada future produk, kualitas dan harga yang ditawarkan.
        Berikut adalah karakteristik dari perusahaan besar yang berpegang
            pada filosofi bisnis market oriented:
      
      - produk yang dijual/ditawarkan ke pasar adalah produk yang dibutuhkan oleh konsumen dan dibuat sesuai dengan selera dan peluang pasar.
- Jumlah produk line cukup luas
- Harga jual ditetapkan berdasarkan manfaat/benefit yang ditawarkan oleh tiap produk
- Riset yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi peluang pasar yang baru, penerapan teknologi baru dan memusakan kebutuhan konsumen.
- Packaging dibuat sesuai dengan selera pasar dan juga dimaksudkan sebagai alat promosi.
- Perusahan ini juga berusaha untuk mem-provide customer service sebagai sarana untuk menarik konsumen.
- Promosi yang dilakukan berfokus pada manfaat produk, memuaskan kebutuhan konsumen dan problem solving.
        4.     
            Bandingkan strategis bisnis prospector dan defender berdasarkan
            scope dan obyektifnya? (Kiki, Fauzi, Lukman) {diambil dari Chapter
            3}
      
      
        no 4 ternyata ada di buku Page 62 dan 63
      
      
        Jawaban dari Fauzi Febrian
      
      
        Defenders
      
      
        *      Mencari stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk
            terbatas yang ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar
            yang potensial --> Scope.
      
      
        *      Didalam ceruk (Niche), atau domain, yang terbatas ini defender
            berusaha secara agresif menahan para pesaing memasuki 'lahan'
            mereka.
      
      
        *      Perusahaan yang memiliki lini produksi yang terbatas & berfokus
            pada efisiensi kegiatan operasi mereka yang telah ada -->
            Objective.
      
      
        Prospector
      
      
        *      Prospector adalah hamper kebalikannya dari defenders
      
      
        *       Kekuatan mereka adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru
            dan peluang pasar --> Scope
      
      
        *      Inovasi lebih penting daripada keuntungan besar
      
      
        *      Keberhasilan prospector tergantung pada upaya mengembangkan dan
            mempertahankan kapasitas untuk melakukan survey yang luas atau
            kondisi lingkungan, kecenderungan dan kejadian
      
      
        *      Banyak unit yang didesentralisasi, struktur mempunyai formalisasi
            yang rendah dan control yang didesentralisasi dengan komunikasi
            lateral maupun vertical
      
      
        *      Dalam prospector, perusahaan memiliki lini produk yang luas &
            berfokus pada inovasi produk dan peluang-peluang pasar -->
            Objective
      
      
        here's the link :
            http://www.slideshare.net/andiazka/03-teori-organisasi-adm-publik
      
      
                               http://en.m.wikipedia.org/wiki/Aggressiveness_strategy
      
      
        Jawaban Dari Lukman
      
      
        Pengertian :
            
      
      
        # Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan mempertahankan
            pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar potensial yang
            ada.
      
      
        # Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif untuk meraih pasar
            seluas-luasnya melalui inovasi produk-produk baru.
      
      
        Strategi Prospektor :
      
      
        Kekuatan strategi ini terletak pada kemampuan perusahaan untuk
            dapat melihat kondisi, tren dan situasi lingkungan bisnis yang
            selalu berubah-ubah, dan juga kemampuannya dalam menciptakan produk
            dan jasa baru yang dapat mengimbangi perubahan lingkungan yang
            dinamis tersebut. Perusahaan yang menganut strategi prospektor ini
            akan selalu berinovasi, berkembang dan melakukan penelitian pada
            produk dan jasa baru yang dapat diciptakan untuk mengikuti perubahan
            lingkungan.
      
      
        Karakteristik dari strategi prospector ini antara lain:
      
      
        a.     Adanya desentralisasi, dimana
            ditandai dengan adanya pedelegasian kewenangan.
      
      
        b.    Formalisasi organisasi yang rendah, artinya
            hubungan kerja tidak terlalu diatur oleh prosedur-prosedur dan
            standarisasi yang tinggi.
      
      
        c.     Fleksibilitas tinggi, seperti jam
            kerja yang fleksibel, otorisasi penggunaan uang yang lebih fleksibel
            dan lain lain.
      
      
         Sebagai Contoh Perusahaan yang menggunakan Strategi
            Prospektor :
      
      
      
             
            PT Media Nusantara Citra Tbk
      
      
              Sebagaimana kita ketahui MNC, memang
            memiliki Group tersendiri mengikuti perkembangan kondisi dan
            lingkungan yang ada. Group nya terdiri atas ; Televisi,Radio,Media
            Cetak, Agensi Iklan, Manajemen Artis, Musik, Perusahaan
            Rekaman,Rumah Produksi, Situs Online, Televisi Berbayar, Saham dan
            Saat ini sedang gencar-gencar mempromosikan Asuransi yang di kenal
            dengan MNC Life-nya.  (http://www.mncgroup.com)
      
      
        Strategi Defender :
      
      
        Perusahaan dengan strategi bertahan biasanya mementingkan
            stabilitas pasar yang menjadi targetnya. Perusahaan dengan strategi
            ini umumnya hanya memiliki sedikit lini produk dengan segmen pasar
            yang juga sempit. Hal ini dikarenakan perusahaan hanya berusaha
            untuk mempertahankan pasar dibandingkan dengan memperluaskannya.
            Dengan lingkup pasar yang kecil, perusahaan-perusahaan dengan
            strategi bertahan akan merasa lebih focus untuk bisa mempertahankan
            pasarnya dari serangan pesaing dari luar. Perusahaan dengan strategi
            bertahan dapat terus sukses mempertahankan strategi ini selama
            teknologi dan konsep lini produk yang dipakai itu masih
            kompetitif.
      
      
        Perusahaan dengan strategi Defender akan melakukan, antara
            lain:
      
      
        a.       Fokus pada produk yang sudah
            ada                                                        
          
      
      
        b.      Mempertahankan produk dengan
            kualitas tinggi dan harga bersaing
      
      
        c.       Mempertahankan segmen
            pasar
      
      
        d.      Tidak tertarik pada penjajagan
            produk baru
      
      
        e.      Menjaga stabilitas
      
      
        Sehingga strategi defender akan menuntut perusahaan untuk
            berkarakteristik seperti berikut:
      
      
        Ø  Perusahaan dengan strategi defender akan cenderung
            Sentralistik, artinya dalam perusahaan tersebut kewenangan lebih
            banyak pada pimpinan maupun di pusat. Karena perusahaan ini harus
            menekannkan cost sesuai dengan karakter strateginya yang
            mempertahankan harga yang bersaing.
      
      
        Ø  Disamping Sentralistik perusahaan dengan strategi defender
            akan mempunyai formalisasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan dengan
            sentralisasi dan formalisasi akan mendukung perusahaan dalam
            menerapkan efisiensi. Sehingga dari formalisasi ini akan menciptakan
            hubungan kerja yang impersonal relationship atau hubungan kerja yang
            tidak secara personal.
      
      
        Ø  Karakteristik lain dari strategi defender adalah adanya
            standarisasi yang tinggi. Dalam hal ini pekerjaan akan distandarkan
            metode kerjanya, produk distandarkan bentuk dan ukurannya.
            Standarisasi ini diharapkan mampu menciptakan efisiensi dalam
            perusahaan yang defender.
      
      
        Sebagai Contoh Perusahaan yang menggunakan Strategi Defender
            :
      
      
        5.     
            Suatu produk ketika dilepas di pasar masuk ke tahap decline? Apa
            yang harus diperhatikan dan apa keuntungannya memasuki pasar yang
            demikian?(Fadly, Rangga, Dimitri)
      
      
        SOAL NO 5 Tahap kemunduran (decline) oleh Fadly
      
      
        Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu
            mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang
            yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk
            menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing
            sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting
            karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak
            segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka
            perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat
            terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen
            pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
      a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
        Strateginya
             Tahap Penurunan
              (Decline)
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
      a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
        Untuk contoh Indonesia, misalnya Rinso yang berhasil
              memperpanjang PLC-nya dengan memperkenalkan Rinso Baru, Rinso
              Ultra, Rinso Formula Plus, serta Rinso Warna. Demikian pula halnya
              dengan Pepsodent yang memperkenalkan Pepsodent yang khusus
              memelihara kesehatan gusi.
      
      
        ALTERNATIF JAWABAN LAIN
      
      
        Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan
            merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini
            disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk
            substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar
            negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat
            dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa
            pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan
            perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan.
            Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
      
      - Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
- Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
- Mencari pasar baru.
- Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
- Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
- Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
- Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
        Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk
          
      
      
        1 Meningkatkan Konsumsi
            
      
      
        Meningkatkan  konsumsi
          dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya
          dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal
          gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh
          botol sosro, memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat,
          dsb.
      
      
        2. Mencari fungsi lain produk dari biasanya.
      
      
        Dalam hal ini dicontohkan seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja
          tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
      
      
        3. Memodifikasi produk
            
      
      
        Momodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi,
          kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal
          seperti produk unilever yang biasanya terus menerus mengganti isi
          pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.
      
      
        4. Mencari target konsumen baru
            
      
      
        Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk
          meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik
          segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh :
          rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan menengah ke bawah
          kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk memperluas segmen
          pasar.
      
      
        Strategi untuk Declining Markets
             oleh Rangga:
      
      
        3 faktor yang membantu untuk menentukan strategi yang menarik dalam
            sebuah pasar produk yang menurun :
      
      
        -Kondisi Permintaan
      
      
        -Exit barriers
      
      
        -Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intensitas dalam
            persaingan di masa depan
      
      - Kondisi dari Permintaan
        -Kemajuan teknologi akan memproduksi produk pengganti secara cepat
            baik  dengan biaya yang
            tinggi maupun biaya yang rendah
      
      
                    -Perubahan demografi
      
      
        -Perubahan kebutuhan, rasa atau gaya hidup
      
      
        -biaya dari produk-produk tambahan
      
      
              2.   Exit
            barriers
      
      
                    Semakin tinggi exit barriers maka akan semakin rendah produk yang
            ramah     di
            pasaran
      
      
               3.  intensitas dalam
            persaingan di masa depan
      
      
        1. Ukuran dan kekuatan tawar-menawar dari pelanggan yang akan
            terus   mempengaruhi       untuk membeli produk tersebut
      
      
        2. Kemampuan pelanggan Untuk beralih kepada produk pengganti atau
                            supplier yang berbeda
      
      
        Strategi untuk memasuki Declining markets :
      
      - Divestasi atau likuidasi
        -Sebuah divestasi yang instan tidak mungkin terjadi jika perusahaan
            berhadapan dengan high exit barriers
      
      
        -Dengan merencanakan bersiap menarik diri dari pasar lebih
            dahulu,  perusahaan
            dapat berusaha untuk mengurangi batas (barriers) tersebut sebelum
            proses likuidasi tidak dapat dihindari lagi.
      
      - Marketing strategi untuk kompetitor yang tersisa
- Harvesting Strategy
        -         
            Tujuannya untuk mendapatkan uang secara cepat dengan cara
            memaksimalkan Cash flow dalam jangka pendek
      
      
        -         
            Cara ini dapat biasanya dilakukan dengan :
          
      
      
        -menghindar dari segala macam investasi dalam bisnis
      
      
        -mengurangi beban operasi secara signifikan
          
      
      
        -menaikkan harga
      
      - Maintenance Strategy
        -Melakukan Strategi yang sama sampai dapat mencapai tingkat pasar
            dewasa     -Terkadang mengurangi keuntungan dalam jangka pendek
      
      - Profitable Survivor Strategy
        Bervinvestasi secara cukup untuk menaikkan posisinya dan membangun
            dirinya sebagai pemimpin pasar dari pasar menurun yang tersisa
          
      
      
        Kunci suksesnya adalah dengan cara mendorong pesaing lainnya untuk
            segera meninggalkan pasar tersebut.
      
      - Niche strategy
        Akan terlihat jika satu atau lebih dari segmen yang penting tetap
            bertahan sebagai sumber keuangan yang stabil dari suatu permintaan
            atau malah akan mengalami pengurangan secara perlahan.
      
      
        Bahkan kompetitor yang kecil sekalipun terkadang akan berhasil
            dalam melakukan strategi ini.
      
      
        Declining market masih menyisakan peluang yang menarik untuk
            meningkatkan penjualan dan keuntungan
      
      
        Peluang tersebut dan strategi yang tepat dalam mengikuti pasar
            tersebut bergantung kepada kecepatan dan keyakinan dalam penururan
            pasar, kehadiran dari exit barriers, kekuatan kompetensi dari
            perusahaan dan tentu saja intensitas dari pesaing di masa depan.
          
      
      BARANG REKOMENDASYIK [NO CLICK BAIT]!
        ****************************************************************8
      
      
        UTS MANAJEMEN PERHOTELAN-PERBANKAN
      
      
        Bpk Maksum
      
      
        1.     
            Soal Tipe 1: Dosen memberikan pertanyaan berkaitan dengan tulisan
            tentang bank dan hotel yang akan disertakan dalam soal. Mahasiswa
            harus bisa menjelaskan dengan beberapa istilah yang terdapat dalam
            tulisan.
      
      
        2.     
            Soal tipe 2: Dosen memberikan pertanyaan tentang ketiga jurnal(bank
            trust, hotel retention dan bank cross buying-penawaran barang: apa
            yg dibicarakan dalam abstract, variable-variabel apa saja yang
            terkait dengan manajemen perbankan.
      
      
        Bahan Ujian: 
      
      
        a.      
            Word of Mouth Marketing is guerilla Marketing?
      
      
        b.     
            Word of mouth is strategic banking, apa maksudnya?
      
      
        c.      
            Mengapa makanan gratis menjadi metode yang ampuh dalam strategi
            bank?
      
      
        d.     
            Bagaimana penjelasan tentang materi journal tentang tingkat
            kepuasan konsumen dari tiga hotel?
      
      BARANG REKOMENDASYIK [NO CLICK BAIT]!
        ***********************************************************************
      
      
        UTS PEMASARAN INTERNASIONAL
      
      
        BAB 1-5
      
      
        (ujiannya diberikan artikel dan dari presentasi slide)
      
      
        1.     
            Soal Tipe 1: ada tulisan yang terkait dengan bab tertentu. Dalam
            tulisan itu ada beberapa pengertian yang perlu diartikan ataupun
            dibahasakan.
      
      
        2.     
            Soal tipe 2: menjelaskan beberapa pengertian: membandingkan budaya
            tingkah laku dan agama dengan pemasaran internasional? Harus
            disertakan contoh.
          
      
      
        Bahan Ujian: 
      
      
        a.      
            Apa perbedaan ACFTA dan EU?
      
      
        b.     
            Apa keuntungan ACFTA bagi Asean dan China?
      
      
        c.      
            Sebutkan 4 macam type trade of Barriers?
      
      
        d.     
            Sebutkan peran hukum bagi suatu Negara dan host country?
      
      BARANG REKOMENDASYIK [NO CLICK BAIT]!
        ***************************************************************
      
      
      
        UTS MANAJEMEN STRATEGIK
      
      
        IBU ERNY
      
      
        (Ujiannya kasus-kasus tentang Mega Skandal, tentang Visi dan
            Misi)
      
      
        1.     
            Visi misi jelaskan,tujuan , ada soal ceritanya, tentukan mana misi
            dan mana misi (bab1).
      
      
        Visi : menjabarkan cita-cita apa yang akan dicapai
            perusahaan.
      
      
        Misi : tujuan atau alas an sebuah organisasi bereksistensi.
          
      
      
        Filsafat baru perusahaan kami berdasar pada pengakuan bahwa misi
              kami, melalui aktivitas berkelanjutan perusahaan kami, adalah
              untuk memberikan kontribusi secara signifikan bagi perwujudan
              masyarakat di mana semua orang di seluruh dunia dapat menjalani
              kehidupan yang berlimpah dalam hal spiritual serta kekayaan materi
              dengan rasa terpenuhi dan kepuasan.
      
      
        Visi  Cita-cita Fujifilm Group
      
      
        Diperkuat dengan budaya perusahaan yang terbuka, adil dan jelas
            serta teknologi kami yang terkemuka, Fujifilm bertekad untuk tetap
            menjadi perusahaan terdepan dengan berani mengambil tantangan untuk
            mengembangkan produk baru dan menciptakan nilai baru.
      
      
        Kami akan menciptakan budaya kerja yang terbuka, adil dan jelas
            yang memungkinkan kami untuk melihat fakta objektif secara tulus dan
            sederhana, membuat keputusan rasional, dan terus menghadapi
            tantangan dengan keberanian.
      
      
        Dengan budaya perusahaan tersebut, kami akan terus mengasah
            teknologi terdepan milik kami dan mengembangkan produk dan layanan
            inovatif yang mendapat kepercayaan pelanggan serta memberikan
            kepuasan untuk tetap menjadi perusahaan yang kuat dan secara
            konsisten menciptakan nilai baru dan melatih jiwa kepemimpinan yang
            terdepan.
      
      
        2.     
            Management strategy, biasanya melalui 3 tahap:
      
      
        a.      
            Corporate Strategy: menata isi manajemen perusahaan, bagaimana
            mengendalikan perusahaan, menjelaskan siapa saja direksinya.
      
      
        b.     
            Business strategy
            : mengolah bagaimana perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif
            yang bertahan dengan mengadakan strategi kompetitif maupun
            kooperatif: contoh Intel dengan Microsoft namun kompetitif dengan
            AMD.
      
      
        c.      
            Functional strategy: memaksimalkan sumber daya dan produktivitas
            melalui resources and development. Menghilangkan divisi yang tidak
            berkompeten lagi.
          
      
      
        3.     
            Proses management strategy
      
      
        a.      
            Environmental scanning: proses memonitor, mengevaluasi dan
            memberikan informasi dari lingkungan eksternal dan internal kepada
            orang kunci di perusahaan. Hal ini dicari menggunakan metode SWOT.
          
      
      
        b.     
            Strategy formulation: visi dan misi, objectivitas atau target, 3
            model hirarkis strategis, policy:adlh guideline untuk membuat
            keputusan yang dilakukan oleh seluruh karyawannya. Tindakan yang
            mereka ambil juga harus mengikuti misi, target dan strategi
            perusahaan.
      
      
        c.      
            Strategy implementation: bias dikatan sebagai operasional planning,
            dari konseptual lalu dibahasakan kedalam aksi melalui pengelolaan
            program, budget=berapa biaya seluruh produksi perusahaan dan
            prosedur.
          
      
      
        d.     
            Evaluation and control: performance.evaluasi ialah proses
            pemeriksaan kembali kinerja perusahaan yang sudah dilakukan.
            Performa adalah hasil dari aktivitas yang dilakukan. Hal 70
      
      
        4.     
            KREDO = sebuah ungkapan yang diulang-ulang. Falsafah dari pendiri
            contohnya dari Panasonic. Untuk memacu keberanian diri. Contoh Our
            Credo Johnson and Johnson.
      
      
        JNJ Credo Analysis 
Ah, the cherished Johnson & Johnson Credo...is now basically a bunch of totally meaningless marketing material. While Billy Weldon continually claims to support the J&J Credo - the actions of the company show the reality: the credo is totally ignored in day-to-day operations and has been for quite a long time.
Johnson & Johnson Original Credo
      Ah, the cherished Johnson & Johnson Credo...is now basically a bunch of totally meaningless marketing material. While Billy Weldon continually claims to support the J&J Credo - the actions of the company show the reality: the credo is totally ignored in day-to-day operations and has been for quite a long time.
Johnson & Johnson Original Credo
        "We believe our first reponsibility is to the doctors, nurses and
              patients, to mothers and fathers and all others who use our
              products and services. In meeting their needs, everything we do
              must be of high quality. We must constantly strive to reduce our
              costs in order to maintain reasonable prices. Customers' orders
              must be serviced promptly and accurately. Our suppliers and
              distributers must have an opportunity to make a fair
              profit."
      
      
        Toxic ingredients intentionally allowed in U.S. baby and other
            personal care products, metal shards, inconsistent medication
            concentration, damaged insulin products, strange aromas, FDA
            violations resulting in factory shut-downs, drug shortages
            and, with plant closings, numerous medications not available for
            those who need them. Okay, scrap this part of the Credo.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
      - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
        We are reasonable to our employees, the men and women who work
              with us throughout the world. Everyone must be considered as an
              individual. We must respect their dignity and recognize their
              merit. They must have a sense of security in their jobs.
              Compensation must be fair and adequate, and working conditions
              clean, orderly and safe. We must be mindful of ways to help our
              employees fulfill their family responsibilities. Employees must
              feel free to make suggestions and complaints. There must be equal
              opportunity for employment, development and advancement for those
              qualified. We must provide competent management, and their actions
              must be just and ethical.
      
      
        Now, I can't say too much about working conditions since I've never
            worked for J&J. However, in the last few yeas I understand that
            Billy's 'restructuring' lead to the loss of approximately 8-9% of
            J&J U.S. employees. That does not include the closing of two
            plants from the loss of the stolen patent for those medicated heart
            stents, which resulted in the loss of another 1,000 jobs. But hey,
            got Billy and buddies a lot more compensation, right? I know from my
            communications with a few whistleblowers, and those who chose to
            just walk away quietly, that if any employee have complaints about
            the illegal activities within J&J, such as stealing from
            Medicaid or knowingly allowing a batch of defective products to
            leave the facility, they lose their jobs - one was literally told,
            "If you don't like it, there's the door."
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
      - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
        We are responsible to the communities in which we live and work
              and to the world community as well. We must be good citizens -
              support good works and charities and bear our fair share of taxes.
              We must encourage civic improvements and better health and
              education. We must maintain in good order the property we are
              priveleged to use, protecting the environment and natural
              resources.
      
      From what I see in the news, J&J uses every loophole they can find to avoid taxes. How can Bloomberg: Corporate Taxes Fail to Follow Profit Rebound without doing all it takes to reduce paying taxes? Maintaining their properties? Oh, come on. J&J neglected at least three of their own facilities to the point of the FDA having to step in and babysit the facilities due to constant recalls and an enormous number of FDA violations. One of the facilities was so bad that it's been closed for well over a year. As for protecting the environment and natural resources: 1,4-dioxane is a known carcinogen that does not break down in the environment. When this carcinogen goes down the drain, it builds up in the environment. As it comes back in our food and water supply in increasing higher concentrations, it increases the risk of developing cancers and other non-communicable diseases. Well, this section of the *cherished* J&J Credo is also nothing more than potty paper.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
        Our final responsibility is to our stockholders. Business must
              make a sound profit. We must experiment with new ideas. Research
              must be carried on, innovative programs developed and mistakes
              paid for. New equipment must be purchased, new facilities provided
              and new products launched. Reserves must be created to provide for
              adverse times. When we operate according to these principles, the
              stockholders should realize a fair return.
      
      By ignoring the Credo, J&J makes it appear as though there is a return for their investors. However, as Bill Weldon runs the company into the ground by choosing *ASS*tronomical pay and neglecting facilities to the point of not being able to keep up with consumer demands, chronic recalls and fewer jobs, the return for the investor is not likely to continue much longer.
        5.     
            Pemikiran para tokoh, khususnya di bab 3 pandangan  menurut Milton Friedman, Archie caroll , Emanuel Khan { Social
            resposibilities and Ethics in Strategy management }
      
      
        a.      
            Mintzberg, hal 73, ada 3 tipe dasar dalam penentuan pengambilan
            keputusan: entrepreneur mode, adaptive mode, planning mode.
          
      
      
        b.     
            Milton Friedman
            berpendapat bahwa tanggung jawab utama perusahaan adalah mencari
            laba, namun diandaikan terjadi persaingan yang sehat.
            Pandangan tradisional para teoritisi maupun pelaku bisnis umumnya
            berpendapat mencari laba adalah hal yang harus diutamakan dalam
            perusahaan. Diluar mencari laba hanya akan menggangu efisiensi dan
            efektifitas perusahaan. Friedman menyimpulkan bahwa doktrin tanggung
            jawab sosial dari bisnis ini bisa merusak sistim ekonomi pasar bebas
            dan mempengaruhi keuntungan perusahaan. Sebab, maksimum profit
            adalah tujuan akhir (gol) dari sebuah bisnis.
      
      
        c.      
            Archie Carroll. Dia berpendapat bahwa sebuah perusahaan memiliki tanggung jawab
            dalam 4 kategori, sebagai berikut;
      
      
                                                                      i.     
            Tanggung Jawab Diskresi (Kebebasan serta kebijaksanaan untuk
            memilih), dimana perusahaan tidak hanya memberikan sejumlah
            fasilitas, sumbangan dana, melainkan dianjurkan pula untuk memupuk
            kemandirian komunitasnya. Tanggung jawab ini didasari sebuah itikad
            baik perusahaan untuk berkontribusi pada perbaikan komunitas baik
            secara mikro maupun makro sosial. Wujud konkritnya biasanya berupa
            pembangunan fisik yang dilakukan perusahaan terhadap komunitas.
            Tanggung jawab sosial ini termasuk dalam hal kedermawanan.
          
      
      
                                                                    ii.     
            Tanggung Jawab Etis, dimana perusahaan memiliki kewajiban untuk
            menyesuaikan segala aktivitasnya sesuai dengan norma sosial dan
            etika masyarakat yang berlaku. Tanggung jawab etis biasanya
            bertujuan memenuhi standar, norma dan pengharapan dari stakeholder,
            termasuk kepekaan perusahaan dalam menjunjung kearifan dan adat
            lokal.
          
      
      
                                                                  iii.     
            Tanggung jawab Hukum, dimana perusahaan harus selalau berusaha
            menjalankan operasi perjanjian kontak dengan karyawan maupun klien
            dengan kepatuhan terhadap hukum dan norma yang berlaku.
      
      
                                                                  iv.     
            Tanggung jawab Ekonomi, sangat terkait komitmen perusahaan
            mengeluarkan produk, menetapkan mekanisme harga produk dan akhirnya
            mengembalikan dana pada kreditur dan pemegang saham. Perusahaan
            beritikad baik untuk memberikan harga yang memihak konsumen namun
            produk tersebut masih tetap menjadi representasi dari kualitas dan
            nilai barangnya.
      
      
        6.     
            Etika: consensus standar kebiasaan yang dapat diterima untuk sebuah
            poesi, atau pekerjaan.
      
      
        7.     
            moralitas: kebiasaan personal yang didasarkan pada latar belakang
            nilai atau atau filosofi.
      
      
        8.     
            hukum: mengacu pada aturan formal yang didasarkan pada etika dan
            moralitas.
      
      
        9.     
            Ethics in Strategy management: hal 118, berikut dua tokoh yang
            berperan:
      
      
        a.      
            Kohlberg: hal 131, moral development. Terkadang tidak punya sikap
            etika, setiap orang punya levelnya:
      
      
        The preconventional level: concern for self, menghindari
              hukuman.
      
      
        The conventional level: mengikuti hukum dan norma sosial.
      
      
        The principled level: mengikuti internal kode moral.
      
      
        b.     
            Emanuel Kant: 2 prinsip (categorical imperative) untuk menuntun
            tindakan kita:
      
      
                                                                      i.     
            Sebuah tindakan beretika bila melakukan tindakan yang sama dengan
            orang lain lakukan pada situasi yang sama.
          
      
      
                                                                    ii.     
            Sebuah tindakan seseorang tidak beretika bila tindakan yang
            seharusnya sama malah digunakan untuk kepentingan pribadi. Maka
            dengan jelas dia tidak bermoral. Maka orang lain gak boleh membatasi
            tindakan orang lain.
      
      
        10. 
            Board of Director: inside directors-direktur yang dipekerjakan oleh
            perusahaan, sedangkan outside directors berasal dari luar:
            affiliated directors (Chrysler-Fiat), retired executive directors
            dan family directors (taxi blue bird).
      
      
        11. 
            Top management:
      
      
        12. 
            shareholder: penanam modal
      
      
        13. 
            Stakeholder: orang yang berkepentingan dengan pihak
            perusahaan.
      
      
        14. 
            Apa itu Whistleblower?..........
      
      
        15. 
            kasus terkait dengan corporate tata kelola yg baik dan yang
            buruk
      
      
        16. 
            Internal Scanning: Value Chain Analysis
      
      
        17. 
            External Scanning: scan lingkungan external 
            
      
      
        a.      
            Natural: wildlife, physical resources, climate.              
            
      
      
        b.     
            Societal: economic force (uang, energy, informasi),tecno force
            (jalan keluar penemuan),political force (alokasi tenaga dan hukum),
            sociocultural force(regulasi nilai-nilai).
      
      
        c.      
            Industry analysis (hal 147).
          
      
      
        18. 
            6 kekuatan Micheal  Suherman Porter : hal 159
      
      
        ü     
            New entrans
      
      
        ü     
            Rivaly among exixting firm
      
      
        ü     
            Threat subtitute of product or service
      
      
        ü     
            Bergaining buyer
      
      
        ü     
            Bergaining suppliers
      
      
        ü     
            Relative power of other stakeholder
      
      
        19. 
            SFAS matrix: 
      
      
        20. 
            TOWS Matrix:swot analysis, IFAS dan EFAS (analysis summary)
      
      
        21. 
            business strategy: hal 231
      
      
        a.      
            competitive strategy: 231 (porter competitive)
      
      
                                                                      i.     
            lower cost strategy:kemampuan perusahaan membuat lebih efisien lagi
            barangnya untuk mendesain, produksi.
      
      
                                                                    ii.     
            differentiation strategy: kemampuan perusahaan menyediakan nilai
            yang unik baik dari segi kualitas, feature maupunkeunikan
            produk.
      
      
        Competitive scope: cost leadership, differentiation, cost
            focus.
      
      
        b.     
            cooperative strategy: 243
      
      
                                                                      i.     
            collusion
      
      
                                                                    ii.     
            Alliance stratey
      
      BARANG REKOMENDASYIK [NO CLICK BAIT]!
        *************************************************************
      
      
        UTS PEMASARAN JASA
      
      
        Bpk  Asep
      
      
        1.     
            Chapter 2: mohon dibaca dan dimengerti tentang Gap Model; kita
            musti mengambil contoh salah satu industry jasa. Satu sama lain
            dilarang memiliki contoh yang sama. Penjelasan konsep-konsepnya
            harus jelas. Dalam Gap model ini ada beberapa jenis berdasarkan
            kerangka konseptualnya. Gap 1 maksudnya apa? Gap 2 Maksudnya apa?
            Hingga penjelasan Gap 5.
      
      
        Mengapa ada Gap? Karena ada differensiasi variabel satu dengan yang
            lainnya antara apa yang diekspektasikan konsumen dengan apa yang
            dipersepsikan oleh perusahaan.
      
      
        The Gap Model  of Service Quality: gap ini menggabungkan dua gap yakni customer gap dan provider
            gap.
      
      
        1.     
            Customer Gap: ada gap dan masalah yang terjadi antara ekspektasi
            konsumen/expected service dengan nilai layanan yang dirasakan
            /perceived value. Hal ini disebabkan biasanya promosi yang kurang
            ditangkap konsumen, atau dipengaruhi oleh word of mouth yang kurang.
            Evaluasi yang kurang dari konsumen.
          
      
      
        2.     
            Gap 1. The listening Gap. Ada
            gap dan masalah yang terjadi antara ekspektasi pelanggan dengan
            persepsi manajemen. Mengapa bisa terjadi? Karena perusahaan kurang
            memahami apa yang diinginkan oleh konsumen.
            Perusahaan salah mengartikan ekspektasikan keinginan konsumen,
            penyebabnya market orientasi nya salah, interaksi manajemen dan
            konsumen kurang, penelitiannya kurang menekankan kualitas pelayanan,
            terlalu fokus mencari konsumen baru daripada membina relasi jangka
            panjang.
      
      
        3.     
            Gap 2. Disebut the service dan standar Gap. Gap antara persepsi manajemen terhadap standar desain ekspektasi konsumen dan spesifikasi kualitas pelayanan. Hal ini
            dikarenakan perusahaan kurang membuat standar yang tepat untuk para
            karyawan.
          
      
      
        a.      
            Spesifikasi kualitas pelayanan rendah.
      
      
        b.     
            Perusahaan Kualitas standar harus diperkuat untuk menciptakan image yang
            baik.
      
      
        c.      
            SOP nya kurang dibuat, tujuan dari service goal tidak jelas.
      
      
        d.     
            Gagalnya menghubungkan desain pelayanan dengan positioning
            service.
      
      
        e.      
            Servicescape nya tidak ketemu dengan konsumen.
      
      
        f.       
            Kekurangan dalam pemeliharaan.
      
      
        4.     
            Gap 3.disebut The service performance Gap.
            Gap antara spesifikasi kualitas layanan dan penyampaian
            layanan.hal ini disebabkan oleh rekrutmen yang kurang selektif, tim work
            yang lemah, sistem evaluasi yang tidak tepat. Konsumen memberikan
            dampak yang jelek kepada konsumen lain. Susahnya mengontrol kualitas
            dan konsistensi. Kurangnya kebijakan human resource.
      
      
        5.     
            Gap 4. The communication Gap. Gap antara penyampaian layanan dan komunikasi eksternal
            penyedia jasa. Maka jangan over promise kepada customer. Tidak matching antara
            performance dengan promise.
          
      
      
        Hal ini disebabkan karena: overpromising. Performanya tidak sama
            dengan janjinya.edukasi terhadapa konsumennya kurang. Kurangnya
            komunikasi antara sales dengan operasi lapangan.policy lemah, tidak
            mengatur ekpektasi konsumen. Terjadinya perbedaan kebijakan dan
            prosedur dilapangan.
      
      
        2.     
            Jelaskan
            konsep organisasi atau sebuah usaha jasa
            sebagai sebuah drama/teater. Serta bagaimana penerapannya. Harus
            dijelaskan. Semua bahan ini diambil dari bab 3.
      
      
        Service as drama: pelayanan jasa kepada konsumen dapat dibuatkan
            seperti sebuah drama. Ada Aktor, penonton, panggung, setting. Semua
            dibangun untuk menciptakan persepsi bagi konsumen.
      
      
        Penciptaan usaha jasa sebagai sebuah drama atau teater merupakan
            usaha untuk menciptakan sebuah persepsi penilaian bagi pelanggan.
            Konsepnya: pelayanan yang baik akan berdampak positif pada kepuasan
            pelanggan. Dalam buku ini, semua pelayanan merupakan pengalaman.
            Untuk menciptakan kesan dan persepsi tersebut, penyedia jasa
            memerlukan penggambaran seperti sebuah teater dan bukan sekedar
            menjual jasa.
          
      
      
        Pelayanan jasa perlu memainkan peran drama: seperti sutradara,
            koreografer dan penulis.
          
      
      
        1.     
            Penyedia jasa dan frontliner menjadi aktor dengan segala
            performanya untuk menarik konsumen. Dan hal itu perlu dipelajari.
            Maka, aktor yang dipilih harus selektif, itulah yang dilakukan oleh
            blue bird, pemilihan orang sangat selektif. Yang saya tahu, mereka
            mengutamakan personalitas yang baik dan ramah.
      
      
        2.     
            Setting situasi fisik: pelayanan jasa memerlukan situasi setting
            untuk menciptakan kenyamanan dan konektivitas pelayanan jasa yang
            diberikan. Contoh: taksi blue bird. Setting nya : dalam mobil taksi
            yang nyaman. Setting yang kuat dan sepadan akan membuat konsumen
            menjadi nyaman. Taksi blue bird membuat kenyamanan. Setting akan
            memperkuat karakter sebuah pelayanan: blue bird, warna biru, langit,
            lambang segar, kenyamanan, kesegaran. Sehingga orang yang naik taksi
            blue bird bisa merasakan suasana yang relaks. Kebersihan lingkungan
            juga berpengaruh.
          
      
      
        3.     
            Proses layanan tersebut merupakan performanya diatas
            panggung.
      
      
        4.     
            Konsumen menjadi penontonnya, menyaksikan aktor bermain dalam
            drama.
          
      
      
        3.     
            Managing service is managing the moment of Truth.
            Jelaskan apa yang dimaksud dengan
            momen of truth. Semua
            penjelasan ini diambil dari Chapter
      
      
        Momen of truth merupakan sebuah interaksi antara penyedia jasa
            dengan pengguna jasa yang bisa membentuk kesan/impression pelanggan
            terhadap perusahaan bisa baik maupun buruk dalam penanganan
            pelanggan: remote encounter, face to face encounter dan phone
            counter. Penciptaan kesan inilah yang menentukan pelanggan
            memperoleh pengalaman mendalam dari penyedia jasa.
      
      
        Dari artikel internet, MOT merupakan cuplikan penilaian spontan
            pelanggan terhadap penyedia jasa. MOT adalah semua interaksi antara
            pelanggan dengan bisnis kita. Pelanggan membuat snapshot penilaian
            terhadap pelayanan penyedia jasa.
            Setiap interaksi personal, aspek operasional anda dipertimbangkan
              dan diberi bobot menurut sistem-sistem nilai pelanggan secara
              subyektif. Inilah yang menjadi momen of truth nya. Proses kontak
              yang terjadi akan memberikan pengaruh dalam penilaian pengguna
              jasa terhadap jasa yang diberikan penyedia jasa. Proses evaluasi
              akan terus berlangsung dari awal hingga akhir.
            
      
      
        Implikasinya, Hermawan Kertajaya menuturkan bahwa
            moment of truth ini
            tidak hanya menangkap apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
            pelanggan. Penyedia jasa harus bisa memahami apa yang menjadi
            anxiety dan desires (kegelisahan dan harapan) sebagai timbal
            baliknya.
          
      
      
        Setiap fasilitas, proses yang menggunakan nama perusahaan sebaiknya
            mencerminkan tingkat respek anda terhadap pelanggan.
      
      
        Sebagai contoh: rumah sakit carolus borromeus bekerja sama dengan
            konsultan MarkPlus Inc, hermawan kertajaya ingin mengembangkan pola
            momen of truth karena kebetahan dan kedamaian yang dirasakan pasien
            sangat ditentukan oleh MOT.
          
      
      
        Maka anjuran untuk perusahaan:
      
      
        a.      
            Miliki visi yang kuat untuk memberikan pelayanan terbaik.
      
      
        b.     
            Membentuk tim yang menekankan kualitas.
      
      
        c.      
            Melakukan monitoring secara regular pada internal pegawai terutama
            yang berkaitan langsung dengan image.
          
      
      
        d.     
            Service encounter (layanan pertemuan)/ moment of truth....
      
      
        Dibawah ini adalah tipe-tipe service encounter.
      
      
        Remote MOT: interaksi antara pelanggan dengan penyedia jasa tanpa
            melibatkan faktor manusia. Mesin atm. Para pengguna ini cenderung
            mementingkan pelayanan standa, tak suka surprise dan punya tingkat
            reliability yang tinggi. Keandalan.
      
      
        Human MOT: interaksi yang melibatkan elemen manusia dalam
            interaksinya: SPG SPB.
          
      
      
        Telepon MOT: interaksi menggunakan telepon, terdapat human factor
            tapi tidak bertemu. Contoh customer service by phone. Pelayanan jasa
            telkom sangat cepat.
      
      
        Tema-tema service encounter yang dapat dilakukan untuk memuaskan
            atau tidak bagi customer.
      
      
        Tema 1: Recovery- memperbaiki kesalahan. Memberikan pelayanan atau
            service gratis yang lebih baik. Recovery.
      
      
        Tema 2: adaptability: respon penyedia jasa menjadi penyesuaian diri
            untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen. Misalnya
            mengambilkan sendok bagi konsumen saat memerlukannya.
      
      
        Tema3: spontaniety : memberikan jasa yang tidak terlupakan karena
            good atau bad service. Pelayanan jasa ini akan memuaskan konsumen.
            Cleaning service membersihkan ruangan secara istimewea.
      
      
        Tema4: coping: coba menjelaskan keadaan kepada konsumen yang tidak
            menyenangkan atau menyenangkan
          
      
      BARANG REKOMENDASYIK [NO CLICK BAIT]!
        ********************************************************************
      
      
        UTS RISET PEMASARAN
      
      
        DIAMBIL DARI BAB 1-7
      
      
        Bu Anna
      
      
        (Kisi-kisi tidak diberikan, langsung pelajari dari buku)
      
      
        1.     
            Bagaimana proses penelitian yang dijelaskan melalui 4 tahap dengan
            beberapa langkah (chpter 2 dan 3)
            4 fase riset pemasaran: Menentukan Problem Penelitianàmemilih model desain penelitian yang cocok
              (eksploratory,kausal,deskriptif), bagaimana cara pengumpulan
              datanya:dengan telpon atau questioneràpelaksanaan desain penelitianàfinal.
      
      
        Phase 1: menentukan problem riset
      
      
        a.      
            identifikasi kebutuhan informasi
      
      
        b.     
            menjabarkan problem penelitian dan pertanyaannya
      
      
        c.      
            memperjelas objektif penelitiannya
      
      
        Phase 2: memilih model desain penelitian
      
      
        a.      
            menentukan model desain penelitian dan sumber data
      
      
        a.      
            penelitian exploratory: pendalaman pemahaman, meningkatkan
            pemahaman pendalaman dari bahan yan sudah diteliti. Bersifat
            kualitatif. Contoh review literature.
      
      
        b.     
            Descriptive:model penelitian yang digunakan untuk menerangkan 5W1H,
            contohnya tentang gambaran hotel yang akan diteliti. Model ini
            meliputi pengumpulna data numeric utk menjawab pertanyaan
            penelitian.model nya informasi. Biasanya digunakan untuk menjelaskan
            persepsi, attitude, intention. Penelitian bersifat kualitatif.
      
      
        c.      
            Causal: pengumpulan data untuk menentukan keterkaitan relasi antara
            sebab dan akibat, ada independent variable dan dependent variable.
          
      
      
        d.     
            Sumber data primer: langsung diambil dari lapangan dari jumlah
            sample yang sudah ditentukan sebagai wakil dari populasi yang
            dipilih.
      
      
        e.      
            Sumber data sekunder: menggunakan sumber data yang sudah ada, namun
            harus lengkap.atau milik perusahaan tertentu.
      
      
        b.     
            mengelola data sampling dan ukuran sample
      
      
        a.      
            probability sampling: setiap sample yang mewakili dari target
            populasi terpenuhi dan terukur. Dengan
          
      
      
        b.     
            nonprobility sampling: samplenya gak bisa diukur sampling eror
            nya.
      
      
        c.      
            uji coba masalah pengukuran dan skala
      
      
        d.     
            desain dan pretest questionare
      
      
        Phase 3: Menjalankan Desain penelitian
      
      
        a.      
            mengumpulkan dan menyiapkan data
      
      
        b.     
            analisa data dengan alat
      
      
        c.      
            interpretasi data untuk membahasakan dalam kalimat
      
      
        Phase 4: mengkomunikasikan hasil penelitian
      
      
                    a. menyiapkan hasil final report.
      
      
        2.     
            Apa itu riset pemasaran? fungsi mengkaitkan organisasi dengan pasar
            melalui pengumpulan informasi untuk improves marketing decision
            making. Informasi berupa data-data. Mengapa perlu? Karena manager
            sering harus membuat keputusan maka diperlukan tambahan informasi:
            to obtain, analyze dan interpret information.
          
      
      
        3.     
            apa dan bagaimana systematic sample dan stratified random sample
            itu?
      
      
        4.     
            apa fungsi group discussion itu?mohon jelaskan apa dan
            bagaimana?
      
      BARANG REKOMENDASYIK [NO CLICK BAIT]!



 
      





















 
 
![Proposal Penelitian Riset Pemasaran (Rekayasa): TONGKOL SETAN [13.302 VIEWS]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjajx3QFQO7cEX3gr0GnWaNW8MDdfTNazL681BbT2yCj5GuHGdLi2ZrqvoUkN0EVEGkV6u3NHaJawLvQYIma0c3uLhokVHn08gpjIpkqsTc4fAW0zKs9mKu7Kc7nzrVV3ncYcDcannFByZ7/w72-h72-p-k-no-nu/clip_image001-791451.jpg) 
 
