UTS Pemasaran Strategik:
From what I see in the news, J&J uses every loophole they can find to avoid taxes. How can Bloomberg: Corporate Taxes Fail to Follow Profit Rebound without doing all it takes to reduce paying taxes? Maintaining their properties? Oh, come on. J&J neglected at least three of their own facilities to the point of the FDA having to step in and babysit the facilities due to constant recalls and an enormous number of FDA violations. One of the facilities was so bad that it's been closed for well over a year. As for protecting the environment and natural resources: 1,4-dioxane is a known carcinogen that does not break down in the environment. When this carcinogen goes down the drain, it builds up in the environment. As it comes back in our food and water supply in increasing higher concentrations, it increases the risk of developing cancers and other non-communicable diseases. Well, this section of the *cherished* J&J Credo is also nothing more than potty paper.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
By ignoring the Credo, J&J makes it appear as though there is a return for their investors. However, as Bill Weldon runs the company into the ground by choosing *ASS*tronomical pay and neglecting facilities to the point of not being able to keep up with consumer demands, chronic recalls and fewer jobs, the return for the investor is not likely to continue much longer.
Bu Nina, Juni 2012
Mohon
dikerjakan dan di reply balik ke semua alamat email secara langsung
paling lambat hari selasa. Setiap nama yang disebutkan ketika
mengirimkan email harus menyebutkan pada subject: pemasaran
strategic, jawaban no berapa. Jawaban yang kita sumbang akan saling
melengkapi.
1. Perubahan demografi mengapa berpengaruh pada strategi bisnis? Jawaban harus dilengkapi contoh. (Donald, Lehan, Aswin)
Strategi
Demografi adalah salah satu aspek yang diperhatikan dalam market
segmentation. Demografi merupakan studi tentang penduduk yang
mengukur tingkat usia, umur, gaji, dan lain-lain. Hal 88.
Contohnya:
Blackberry: kecenderungan konsumen yang suka chatting. Kaum mudanya
menyukai chit-chat. implikasi: layanan provider dan tawarannya
cukup banyak. Contoh XL: memberikan pilihan tarif : full service,
email&chat, BB roaming, paket gaul, internet redhot 3G. 5MB,1
hari, 2 ribu. 1,2Gb 30 hari Rp 99ribu. Efek psikologis: murah
banget!
JAwaban Aswin
Profil demografi berguna dalam bisnis strategi terutama dalam segmentasi (cek hal 137).Segmentasi descriptor dibagi menjadi 3 kategori utama :
1. Demographic descriptors.
2. Geographic descriptor.
3. Behavioral descriptor.
Jadi
kalau terjadi perubahan demografi, apakah marketer harus tetap
dengan segmentasi yang telah dilakukan atau melakukan
resegmentasi?Tergantung produknya mungkin.
Buka page 88, bagianThe Demographic Environment.
DEMOGRAFI:
Ada 5 trend global demografi yang akan mempengaruhi fortune dariperusahaan:
1. Bertambahnya
populasi manusia tua dunia: double income, layanan jasa semakin
meningkat untuk mengurangi kepadatan. Beberapa teman memilih memakai
BB. Perusahaan saya memakai Black Berry untuk menjaga komunikasi.
Hamper seluruh komunikasi digantikan oleh Black Berry.mengejar pasar
dengan blackberry, berusaha mengungguli times bookstore dan
kinokuniya. Kedua, layanan jasa kartu kredit.konsumen
telepon genggam banyak, orang dimasa depan menurut xl, swa sembada
khususnya telkomsel menuturkan perusahaan layanan data. Gen-C.
bertambahnya populasi manusia yang tidak gaptek terhadap teknologi.
Facebook dan sosial media lainnya. Perusahaan telekomunikasi
memperkuat layanan jasa. Hal ini diungkapkan pula dalam buku
Cracking Zone.
2. Efekwabah HIV-AIDS. (hubungan seks bebas, peningkatan angka kelahiran).
3. Ketidakseimbangantingkatpertumbuhanpopulasiantara Negara miskindan Negara kaya.
4. Meningkatnya level imigrasi.
5. Penurunanrumahtanggamenikah di Negara maju.
Bertambahnyapopulasimanusiatuadunia.
Contoh
:Rata-rata umurpenggunamobilFerari (mobile sport mewah)
mendekatiusia 50 tahundansemakinbertambah rata-rata
tersebutseiringwaktu.
JadiFerarisekarangmelakukanrencanadesaintertentupadapintudanroofnyasupayamemudahkan
orang untukmasukkedalamkabin.
Efekwabah HIV-AIDS.
Contoh
:contohjelasnyagakada, tapibukumenjelaskanbahwaperusahaanfarmasidan
WHO masihberjuanguntukmendapatkanpenyembuh AIDS. Ceteris
paribusdenganadanya AIDS, makamunculpasarbarudalamindustrifarmasi.
Walaupuninimerupakankesempatanluas di
industrifarmasitapimasihadamasalah,
Negara-negaramiskinmempunyaikesulitandalamkemampuanpenganggarankesehatannya
(anggarankesehatannyateramatkecil). Beda halnyadengankorban AIDS di
Negara maju 30%-nyamendapatterapi AIDS, sedangkan di Negara
miskinhanya 0.1%-nya yang mendapatterapi AIDS.
Ketidakseimbangantingkatpertumbuhanpopulasiantara Negara miskindan Negara kaya.
Perbedaantingkatpertumbuhanantara
Negara berkembangdangan Negara maju.50
tahunkedepanakanadapertambahanpenduduk di Negara berkembangsebesar 2.6
miliar, sedangkan di Negara majuhanya 1 milliar.
Berarti Negara-negara Asia
danAfrika (dimanabanyak Negara berkembang di dalamnya)
akanlebihmembutuhkan capital goods, sedangkan di Negara
majuakanbertambahkebutuhanterhadap consumer goods.
Penjualan consumer goods di Negara majudanberkembangakanberbeda.
Contoh : Procter & Gamble menjual shampoo dengankemampuan gel bagusdalamkemasan sachet di India. Hal inikarenakemampuandayabeli yang rendah di india yang mengakibatkan Procter & Gamble tidakmenyediakan shampoo dalamkemasan Large di Negara ini.
Meningkatnya level imigrasi.
Langsungkecontoh : Australia merupakan Negara tujuanImigrasiterbesardari Asia.
Saatinibanyakpenduduknya yang
berasaldarietnisTionghoaataupunMelayu. Hal
inimerupakankesempatandarimarketersuntukmemperluas/ekspansike Negara
tersebutdenganmemasarkanproduk-produk yang lebihdisukaietnis
immigrant.
Contohlain :imigrasibesar-besaranbangsahispanik (Mexico danAmerikaselatan) keAmerika. Hal ini pun akansemakinmemperluaskesempatanmarletersuntukmemperluaspasarnya.
Penurunanrumahtanggamenikah di Negara maju.
Di Negara maju, menikahmasihmenjadihal yang bagusdandiinginkantapibukanmerupakankeharusan.
Contoh
:industri wedding organizer di Negara majubukansuatuindustri yang
menjanjikanlagi. Karena orang
cenderungberpikirbahwamenikahbukankeharusan.
2. Pesaing
kadang-kadang muncul tanpa diduga, namun dengan persaingan yang ada
justru akan memunculkan bisnis yang baru? Bagaimana pendapat anda?
(Nina, Sari, Agus)
Kompetitor
seringkali muncul karena mampu menjawab kebutuhan konsumen yang
belum tersentuh, sehingga menjadi lahan baru untuk masuk.semakin
ketat persaingan maka makin sedikit pesaing baru yang mencoba masuk
industri itu. Kompetitor muncul karena ada celah.
JAWABAN DARI SARI DAN NINA
Pembahasan :
Persaingan
dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang tidak
dapat dihindari. Bagi beberapa pebisnis, persaingan berkonotasi negatif
karena bisa mengancam bisnis karena takut akan berkurangnya profit
atau konsumen lebih memilih harga rendah dari pesaing. Namun pada
kenyataannya tidak demikian. Persaingan yang sehat memberikan hal
yang baik bagi pebisnis, pesaing itu sendiri dan bahkan para
pelanggan.
Dengan
adanya persaingan akan menuntut para pengusaha untuk lebih
berinovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang dengan kata lain
akan memunculkan peluang bisnis yang baru. Pesaing merupakan
penyeimbang bagi sebuah perusahaan untuk lebih terpacu dalam
mengembangkan usahanya.
Menurut
Porter, pesaing yang tepat justru dapat memperkuat posisi bersaing
perusahaan. Adanya pesaing justru dapat menunjang berbagai tujuan
strategis yang memungkinkan meningkatkan keunggulan bersaing dalam
jangka panjang. Selain itu, dengan adanya pesaing dapat meningkatkan
permintaan industri secra keseluruhan yang kemudian akan
meningkatkan volume penjualan yang bersangkutan.
Dengan adanya pesaing baru, selain memunculkan peluang bisnis yang baru, persaingan usaha juga akan memberikan manfaat / keuntungan, terutama apabila persaingannya sangat ketat yaitu sbb :
1. Persaingan akan mencegah untuk berlama-lama di zona aman dan menghindarkan sifat malas
Selama
produk yang Anda tawarkan unik dan tidak ada pesaing maka Anda akan
merasa santai dan merasa percaya diri dengan apa yang Anda tawarkan.
Selain santai, Anda juga tidak akan berusaha untuk memperbaiki atau
meningkatkan kualitas produk dan layanan. Namun saat ada persaingan
usaha maka Anda akan merasakan tekanan untuk melakukan yang terbaik
dari Anda bersama tim. Anda akan bekerja lebih giat memperbaiki
produk dan layanan sebagai usaha mempertahankan pelanggan.
2. Persaingan berkonotasi positif dengan motivasi untuk selalu kreatif dan inovatif
Ketika
Anda menyadari bahwa Anda bukan satu-satunya penjual maka Anda akan
melakukan pengembangan produk. Pengembangan atau penyempuranaan produk
terkait dengan warna, ukuran, manfaat produk juga menjadi tuntutan
besar dalam persaingan usaha. Yang terpenting adalah jadilah diri
sendiri, menjadi unik dan berbeda dengan mengekspresikan kreativitas
individu dalam membuat produk inovatif.
3. Keluar dari zona aman
Monopoli
sama dengan zona aman. Persaingan sama dengan zona penuh
tantangan.Tantangan membuat Anda bekerja lebih keras agar tetap
'terlihat' di depan konsumen. Menjadi 'terlihat' adalah sangat
penting. Salah satu caranya adalah buatlah iklan untuk mempromosikan
perusahaan atau produk sesuai dengan target konsumen Anda.
4. Penetapan harga yang wajar
Persaingan usaha berdampak pada harga produk yang wajar
karena inilah yang diinginkan konsumen. Konsumen memperhatikan
harga karena harga yang rasional untuk produk yang mereka inginkan
akan membuat mereka loyal terhadap perusahaan Anda.
5. Kerjasama
Saling
mempromosikan produk, maka kedua pihak akan mendapatkan konsumen
yang mereka dambakan tanpa perlu menjatuhkan satu sama lain.
6. Kualitas Layanan
Persaingan
usaha dapat menguntungkan konsumen dalam mendapatkan kualitas
layanan yang lebih baik. Perusahaan tidak dapat mengalahkan pesaing
hanya karena harga tapi layanan berkualitas juga merupakan fokus utama
dalam mempertahankan pelanggan.
7. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku menjadi rendah
pemasok memiliki prinsip berbeda dengan para pebisnis. Dengan menjual lebih banyak bahan baku mereka akan bertahan meski dengan sedikit profit. Pemasok menurunkan harga bahan baku, maka akan bisa dijual dengan lebih murah dan konsumen pun akan senang.
Untuk
dapat menangkap peluang bisnis yang ada ini, pebisnis harus mampu
melakukan SWOT Analysis, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki perusahaa. Salah satunya dengan cara melakukan
marketing intelligent agar pihak perusahaan dapat mengetahui dan
mengidentifikasi oppurtunities dan threats saat ini. Hal ini
ditujukan agar perusahaan/pebisnis dapat melakukan pengembangan dan
langkah yang tepat dalam menghadapi ancaman dari luar (pesaing) dan
meraih kesempatan untuk mengembangkan usahanya dan mendapatkan
keuntungan yang besar.
Meskipun
pesaing baru dapat muncul sewaktu-waktu akan tetapi perusahaan
pionir masih memiliki beberapa keuntungan bersaing dibandingkan dengan
para pesaing (follower) diantaranya seperti yang dapat dilihat bpada
page 187 :
1. Skala ekonomis dan pengalaman
2. High switching cost for early adopter
3. Pioner defines the rules of the games
4. Possibility of positive network effects
5. Distribution advantages
6. Influence on consumer choice criteria and attitudes
7. Possibility of preempting scarce resources
JAWABAN HANDY JANUAR
Keadaan Persaingan.
Adalah suatu kesulitan bagi seorang pengusaha untuk menduga kapan saingan baru akan muncul. Oleh sebab itu pengusaha
harus selalu memperbaiki produk atau pelayanan usahanya. Pengusaha
tidak boleh tidur nenyak karena belum muncul saingan baru. Prinsip selalu memperbaiki mutu walaupun tidak ada saingan adalah suatu kegiatan yang harus selalu diperhatikan.
Perubahan
demografik dan Keadaan persaingan termasuk di dalam bagian variabel
yang tidal dapat dikontrol,ada 2 variabel besar dalam strategi
pemasaran,, yaitu variabel yang dapaat dikontrol dan variabel yang
tidak dapat dikontrol.
3. Apa
perbedaan filosofi bisnis perusahaan besar dan kecil yang ada pada
industry teknologi yang besar? Apa implikasinya pada strategi bisnis?
(Hepi, Sofie, Idick) {Dosen mengambilnya dari diktat discussion question no 1}
Jawaban dari Hepi
Sedikit ingin saya jabarkan apa itu filosofi bisnis? Segala
arah gerak serta nilai-nilai yang mempengaruhi strategi serta
keputusan dalam perusahan. Dari buku diktat yang ada saya coba cerna
bahwa ada perbedaan antara filosofi bisnis perusahaan besar dan
kecil berdasarkan pengalaman perusahaan dan kompetensi teknis.
Tulisan didasarkan pada bacaan halaman 6.
Perusahaan Besar:
|
Perusahaan Kecil
|
1. Sebagian
besar perusahaan besar dengan banyak divisi dan unit bisnis
seperti IBM cenderung memiliki keterkaitan dalam hirarki
strategi yang diambil perusahaan. Setiap langkah strategi baru
yang diambil memiliki level, isu dan perlakuan yang berbeda.
Sebagai contoh IBM. Core bisnisnya adalah penghasil computer,
namun kini akibat persaingan, IBM merubah strategi baru
sebagai provider layanan e-business. Maka, IBM perlu
mempersiapkan secara matang konsultan, software dan peralatan sebagai
langkah strategi baru perusahaan.
|
1. Beberapa
perusahan kecil menggabungkan pasar dan analisis kompetitif
kedalam proses perencanaan perusahaan. Perusahaan ini
cenderung berorientasi pada market-oriented serta mengikuti
filosofi bisnis mereka.biasa disebut sebagai marketing concept. Perusahaan ini cenderung untuk mengejar omzet dan mempertahankan posisi yang kompetitif.
2. Gol utamanya adalah mencari celah memuaskan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
|
2. Perusahaan
besar memerlukan penataan strategi pemasaran secara
terpilah-pilah. Kebanyakan menjalankan 3 strategi dalam
hirarki perusahaan: corporate strategi, business strategi
dan functional strategi. Ketiga strategi ini terperinci dan
terkait. Perusahaan besar membutuhkan strategi fungsional.
|
3. (Dari
hal 8) kalo perusahaan single product lini dan entrepreneur
baru, dan industry kecil hirarki strategis tidak begitu
signifikan diterapkan. corporate strategi dan bisnis level
strategy dapat disatukan karena tidak bergerak pada multiple
division atau variasi bisnis unit. Perusahaan tidak terlalu banyak berperan untuk melakukan pengelolaan sumber daya.
|
3. Corporate
strategy berbicara soal keputusan perusahaan dalam hal scope
perusahaan dan penyebaran sumber daya dalam berbagai divisi.
Bisnis apa yang kita masuki?
|
4.
|
4. Business
level strategy berbicara soal bagaimana perusahaan
merencanakan strategi melakukan pengembangan dalam menciptakan
kelangsungan keunggulan yang kompetitif. Perusahaan besar
cenderung berumur lama sehingga persaingan lebih ketat.
Kompetensi apa yang dimiliki oleh perusahaan memiliki
kecocokan untuk menjawab kebutuhan konsumen.
|
5. Kompetensi apa yang dimiliki oleh perusahaan memiliki kecocokan untuk menjawab kebutuhan konsumen.
|
5. Perusahaan
yang sudah besar suatu saat bisa mengalami penurunan pasar,
maka tindakan perusahaan tidak terarah pada produksi. Terkait
dengan functional strategy.
6. Functional
strategy atau marketing strategy berbicara soal kemampuan
perusahaan besar untuk mengalokasikan secara efektif dan
mengkoordinasi pemasaran sumber daya.
7. perusahaan besar mulai terarah pada customer-oriented: Memspesifikasi
segmen kebutuhan apa yang diinginkan konsumen. "memanjakan
dan membina kesinambungan" loyalitas pelanggan.
|
6. Perusahaan
single lini dan small entrepreneur merupakan perusahaan baru
yang belum banyak pengalaman. Usahanya secara otomatis terarah
pada market orientation.
|
8. Implikasinya:
setiap level strategi, rencana aksi untuk pasar produk yang
spesifik harus konsisten dengan penentuan iklan, harga dan
marketing plan nya. Efisiensi pada pengelolaan strategi manajemen keluar dan kedalam perlu diperhatikan.
9. Tindakan customer oriented perlu dilakukan.
|
7. Implikasinya:
perusahaan single lini dan small business dalam ruang lingkup
marketing strategy nya harus mampu memspesifikasi target
marketnya.
|
(bacaan tambahan)
What Small Businesses Can Learn From Big Companies
Small
businesses can benefit from following some of the same strategies
that large businesses use, including lean practices, marketing like
you mean it and adopting a service mentality.
Often, insights from the success and failures of big companies can
help guide you toward better results. See the following article from
The Street for more on this.
As
entrepreneurs launch and expand small businesses, they should
consider the lessons offered by the successes and mistakes of America's largest companies.
Small and large businesses have their unique strengths. Small businesses have the agility to put mass in motion with ease. Large companies have the advantages of maturity - access to credit, established brands and resources. But small businesses often overlook many of the valuable strategies that can get put them on growth trajectories:Adopt lean practicesIt's not just for Toyota(TM) anymore. While manufacturing is where the lean business philosophy was born and first applied, many businesses and industries are adopting these practices and finding success. In particular, health care companies, such as Eli Lilly(LLY), has begun adopting lean strategies to eliminate waste, reduce costs and improve quality.
A small business that adopts lean practices will save money and resources as it grows. For new businesses, improving quality is crucial to survival.
Market like you mean it
Companies like Dell(DELL), Coca-Cola(KO), Microsoft(MSFT) and Apple(AAPL) work very hard - and spend a lot of money - to understand and market to their audiences. But sweat equity can buy an awful lot for small businesses these days. Cheap (and often free) technology and communication options -- such as blogs, Twitter, Facebook and LinkedIn -- can connect a new business with customers and scores of prospects quickly and efficiently. The large corporations mentioned above have embraced new media for a reason and you should too.
Adopt a service mentality
When talk of the "service economy" comes up many entrepreneurs cringe, thinking that it means working in the fast-food industry. But large corporations offer advanced services around their products to build value. You can and should follow suit. The right value-added services for your customers can differentiate your business from your competition.
Focus
General Motors recently began shedding brands to concentrate on rebuilding. Risk-taking is important in any business. But avoid adding too many products, brands or services. As GM found, the costs can be severe and the solutions painful.
The differences between your small business and IBM are significant. But using large companies as benchmarks for some of your strategies and tactics can give you valuable insight and a roadmap for your business' future.
This article has been republished from The Street. You can also view this article at The Street, an investment news and analysis site.
Small and large businesses have their unique strengths. Small businesses have the agility to put mass in motion with ease. Large companies have the advantages of maturity - access to credit, established brands and resources. But small businesses often overlook many of the valuable strategies that can get put them on growth trajectories:Adopt lean practicesIt's not just for Toyota(TM) anymore. While manufacturing is where the lean business philosophy was born and first applied, many businesses and industries are adopting these practices and finding success. In particular, health care companies, such as Eli Lilly(LLY), has begun adopting lean strategies to eliminate waste, reduce costs and improve quality.
A small business that adopts lean practices will save money and resources as it grows. For new businesses, improving quality is crucial to survival.
Market like you mean it
Companies like Dell(DELL), Coca-Cola(KO), Microsoft(MSFT) and Apple(AAPL) work very hard - and spend a lot of money - to understand and market to their audiences. But sweat equity can buy an awful lot for small businesses these days. Cheap (and often free) technology and communication options -- such as blogs, Twitter, Facebook and LinkedIn -- can connect a new business with customers and scores of prospects quickly and efficiently. The large corporations mentioned above have embraced new media for a reason and you should too.
Adopt a service mentality
When talk of the "service economy" comes up many entrepreneurs cringe, thinking that it means working in the fast-food industry. But large corporations offer advanced services around their products to build value. You can and should follow suit. The right value-added services for your customers can differentiate your business from your competition.
Focus
General Motors recently began shedding brands to concentrate on rebuilding. Risk-taking is important in any business. But avoid adding too many products, brands or services. As GM found, the costs can be severe and the solutions painful.
The differences between your small business and IBM are significant. But using large companies as benchmarks for some of your strategies and tactics can give you valuable insight and a roadmap for your business' future.
This article has been republished from The Street. You can also view this article at The Street, an investment news and analysis site.
(Jawaban dari SOFIA)
Apa
perbedaan filosofi busnis pada perusahaan besar dan perusahaan
kecil yang terdapat pada industri berteknologi tinggi?
Ada
beberapa filosofi bisnis yang biasa diaplikasikan oleh perusahaan,
diantaranya adalah 1) produc/ production oriented, 2) sales oriented
dan 3) market/ marketing oriented.
Pada saat pertama kali memasuki industri/pasar yang sedang berkembang, perusahaan
kecil yang berbasis pada teknologi tinggi pada umumnya cenderung
berfokus pada diri mereka sendiri ketimbang pada kondisi pasar. Hal
ini disebabkan karena perusahaan tersebut cenderung masih kurang
kuat jika dibandingkan dengan pesaing yang sudah ada pada bisnis
tersebut sebelumnya. Keadaan sebaliknya terjadi pada perusahaan
besar. Perusahaan besar yang berbasis pada teknologi tinggi cenderung
berfokus pada pasar ketimbang pada diri mereka sendiri.
Berdasarkan
pada jabaran diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan kecil yang
terdapat pada industri berteknologi tinggi berpegang pada filosofi
bisnis product/production oriented. Sedangkan perusahaan besar berpegang pada filosofi bisnis market/marketing oriented.
Perbedaan
antara product oriented dan market oriented terletak pada 1)
product offering, 2)produk line, 3) pricing, 4) research, 5)
packing, 6) credit dan 7) promotion.
Berikut adalah karakteristik dari perusahaan kecil yang berpegang pada filosofi bisnis product oriented:
- produk yang dijual/ditawarkan ke pasar adalah produk yang mereka mampu produksi dan berfokus pada fungsi dari produk dan biaya yang dikeluarkan
- Jumlah produk line sedikit
- Harga jual ditetapkan berdasarkan biaya produksi dan distribusi yang dikeluarkan
- Riset yang dilakukan bertujuan untuk pengembangan produk dan efisiensi biaya produksi
- Packaging dimaksudkan terbatas untuk melindungi produk dengan tetap melihat pada isu effisiensi
- Perusahaan ini juga berusaha untuk meminimalis piutang tak tertagih
- Promosi yang dilakukan berfokus pada future produk, kualitas dan harga yang ditawarkan.
Berikut adalah karakteristik dari perusahaan besar yang berpegang pada filosofi bisnis market oriented:
- produk yang dijual/ditawarkan ke pasar adalah produk yang dibutuhkan oleh konsumen dan dibuat sesuai dengan selera dan peluang pasar.
- Jumlah produk line cukup luas
- Harga jual ditetapkan berdasarkan manfaat/benefit yang ditawarkan oleh tiap produk
- Riset yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi peluang pasar yang baru, penerapan teknologi baru dan memusakan kebutuhan konsumen.
- Packaging dibuat sesuai dengan selera pasar dan juga dimaksudkan sebagai alat promosi.
- Perusahan ini juga berusaha untuk mem-provide customer service sebagai sarana untuk menarik konsumen.
- Promosi yang dilakukan berfokus pada manfaat produk, memuaskan kebutuhan konsumen dan problem solving.
4. Bandingkan
strategis bisnis prospector dan defender berdasarkan scope dan
obyektifnya? (Kiki, Fauzi, Lukman) {diambil dari Chapter 3}
no 4 ternyata ada di buku Page 62 dan 63
Jawaban dari Fauzi Febrian
Defenders
* Mencari
stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk terbatas yang
ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar yang potensial
--> Scope.
* Didalam
ceruk (Niche), atau domain, yang terbatas ini defender berusaha
secara agresif menahan para pesaing memasuki 'lahan' mereka.
* Perusahaan
yang memiliki lini produksi yang terbatas & berfokus pada
efisiensi kegiatan operasi mereka yang telah ada -->
Objective.
Prospector
* Prospector adalah hamper kebalikannya dari defenders
* Kekuatan mereka adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar --> Scope
* Inovasi lebih penting daripada keuntungan besar
* Keberhasilan
prospector tergantung pada upaya mengembangkan dan mempertahankan
kapasitas untuk melakukan survey yang luas atau kondisi lingkungan,
kecenderungan dan kejadian
* Banyak
unit yang didesentralisasi, struktur mempunyai formalisasi yang
rendah dan control yang didesentralisasi dengan komunikasi lateral
maupun vertical
* Dalam
prospector, perusahaan memiliki lini produk yang luas &
berfokus pada inovasi produk dan peluang-peluang pasar -->
Objective
here's the link : http://www.slideshare.net/andiazka/03-teori-organisasi-adm-publik
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Aggressiveness_strategy
Jawaban Dari Lukman
Pengertian :
# Defender,
strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan mempertahankan
pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar potensial yang ada.
# Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui inovasi produk-produk baru.
Strategi Prospektor :
Kekuatan
strategi ini terletak pada kemampuan perusahaan untuk dapat melihat
kondisi, tren dan situasi lingkungan bisnis yang selalu berubah-ubah,
dan juga kemampuannya dalam menciptakan produk dan jasa baru yang
dapat mengimbangi perubahan lingkungan yang dinamis tersebut.
Perusahaan yang menganut strategi prospektor ini akan selalu
berinovasi, berkembang dan melakukan penelitian pada produk dan jasa
baru yang dapat diciptakan untuk mengikuti perubahan lingkungan.
Karakteristik dari strategi prospector ini antara lain:
a. Adanya desentralisasi, dimana ditandai dengan adanya pedelegasian kewenangan.
b.
Formalisasi organisasi yang rendah, artinya hubungan kerja tidak
terlalu diatur oleh prosedur-prosedur dan standarisasi yang tinggi.
c. Fleksibilitas
tinggi, seperti jam kerja yang fleksibel, otorisasi penggunaan uang
yang lebih fleksibel dan lain lain.
Sebagai Contoh Perusahaan yang menggunakan Strategi Prospektor :
PT Media Nusantara Citra Tbk
Sebagaimana kita ketahui MNC, memang memiliki Group tersendiri
mengikuti perkembangan kondisi dan lingkungan yang ada. Group nya
terdiri atas ; Televisi,Radio,Media Cetak, Agensi Iklan, Manajemen
Artis, Musik, Perusahaan Rekaman,Rumah Produksi, Situs Online,
Televisi Berbayar, Saham dan Saat ini sedang gencar-gencar mempromosikan
Asuransi yang di kenal dengan MNC Life-nya. (http://www.mncgroup.com)
Strategi Defender :
Perusahaan
dengan strategi bertahan biasanya mementingkan stabilitas pasar
yang menjadi targetnya. Perusahaan dengan strategi ini umumnya hanya
memiliki sedikit lini produk dengan segmen pasar yang juga sempit. Hal
ini dikarenakan perusahaan hanya berusaha untuk mempertahankan pasar
dibandingkan dengan memperluaskannya. Dengan lingkup pasar yang
kecil, perusahaan-perusahaan dengan strategi bertahan akan merasa
lebih focus untuk bisa mempertahankan pasarnya dari serangan pesaing
dari luar. Perusahaan dengan strategi bertahan dapat terus sukses
mempertahankan strategi ini selama teknologi dan konsep lini produk
yang dipakai itu masih kompetitif.
Perusahaan dengan strategi Defender akan melakukan, antara lain:
a. Fokus pada produk yang sudah ada
b. Mempertahankan produk dengan kualitas tinggi dan harga bersaing
c. Mempertahankan segmen pasar
d. Tidak tertarik pada penjajagan produk baru
e. Menjaga stabilitas
Sehingga strategi defender akan menuntut perusahaan untuk berkarakteristik seperti berikut:
Ø
Perusahaan dengan strategi defender akan cenderung Sentralistik,
artinya dalam perusahaan tersebut kewenangan lebih banyak pada
pimpinan maupun di pusat. Karena perusahaan ini harus menekannkan cost
sesuai dengan karakter strateginya yang mempertahankan harga yang
bersaing.
Ø
Disamping Sentralistik perusahaan dengan strategi defender akan
mempunyai formalisasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan dengan
sentralisasi dan formalisasi akan mendukung perusahaan dalam
menerapkan efisiensi. Sehingga dari formalisasi ini akan menciptakan
hubungan kerja yang impersonal relationship atau hubungan kerja
yang tidak secara personal.
Ø
Karakteristik lain dari strategi defender adalah adanya
standarisasi yang tinggi. Dalam hal ini pekerjaan akan distandarkan
metode kerjanya, produk distandarkan bentuk dan ukurannya.
Standarisasi ini diharapkan mampu menciptakan efisiensi dalam
perusahaan yang defender.
Sebagai Contoh Perusahaan yang menggunakan Strategi Defender :
5. Suatu
produk ketika dilepas di pasar masuk ke tahap decline? Apa yang
harus diperhatikan dan apa keuntungannya memasuki pasar yang
demikian?(Fadly, Rangga, Dimitri)
SOAL NO 5 Tahap kemunduran (decline) oleh Fadly
Hampir
semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru.
Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk
menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing
sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting
karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak
segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan
hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas'
Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat
penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
Strateginya Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
Untuk
contoh Indonesia, misalnya Rinso yang berhasil memperpanjang
PLC-nya dengan memperkenalkan Rinso Baru, Rinso Ultra, Rinso Formula
Plus, serta Rinso Warna. Demikian pula halnya dengan Pepsodent yang
memperkenalkan Pepsodent yang khusus memelihara kesehatan gusi.
ALTERNATIF JAWABAN LAIN
Penjualan
perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala
tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh
faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima
konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan
perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap
akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif
haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta
daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut
di antaranya adalah :
- Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
- Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
- Mencari pasar baru.
- Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
- Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
- Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
- Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk
1 Meningkatkan Konsumsi
Meningkatkan konsumsi
dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan
produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk
hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun
makannya minumnya teh botol sosro, memakai sampo setiap hari membuat
rambut sehat, dsb.
2. Mencari fungsi lain produk dari biasanya.
Dalam
hal ini dicontohkan seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi
dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
3. Memodifikasi produk
Momodifikasi
produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan,
takaran, ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti
produk unilever yang biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent
beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.
4. Mencari target konsumen baru
Jika
pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk
meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara
membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan.
Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan
menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk
memperluas segmen pasar.
Strategi untuk Declining Markets oleh Rangga:
3 faktor yang membantu untuk menentukan strategi yang menarik dalam sebuah pasar produk yang menurun :
-Kondisi Permintaan
-Exit barriers
-Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intensitas dalam persaingan di masa depan
- Kondisi dari Permintaan
-Kemajuan teknologi akan memproduksi produk pengganti secara cepat baik dengan biaya yang tinggi maupun biaya yang rendah
-Perubahan demografi
-Perubahan kebutuhan, rasa atau gaya hidup
-biaya dari produk-produk tambahan
2. Exit barriers
Semakin tinggi exit barriers maka akan semakin rendah produk yang ramah di pasaran
3. intensitas dalam persaingan di masa depan
1. Ukuran dan kekuatan tawar-menawar dari pelanggan yang akan terus mempengaruhi untuk membeli produk tersebut
2. Kemampuan pelanggan Untuk beralih kepada produk pengganti atau supplier yang berbeda
Strategi untuk memasuki Declining markets :
- Divestasi atau likuidasi
-Sebuah divestasi yang instan tidak mungkin terjadi jika perusahaan berhadapan dengan high exit barriers
-Dengan merencanakan bersiap menarik diri dari pasar lebih dahulu, perusahaan
dapat berusaha untuk mengurangi batas (barriers) tersebut sebelum
proses likuidasi tidak dapat dihindari lagi.
- Marketing strategi untuk kompetitor yang tersisa
- Harvesting Strategy
- Tujuannya untuk mendapatkan uang secara cepat dengan cara memaksimalkan Cash flow dalam jangka pendek
- Cara ini dapat biasanya dilakukan dengan :
-menghindar dari segala macam investasi dalam bisnis
-mengurangi beban operasi secara signifikan
-menaikkan harga
- Maintenance Strategy
-Melakukan Strategi yang sama sampai dapat mencapai tingkat pasar dewasa -Terkadang mengurangi keuntungan dalam jangka pendek
- Profitable Survivor Strategy
Bervinvestasi
secara cukup untuk menaikkan posisinya dan membangun dirinya
sebagai pemimpin pasar dari pasar menurun yang tersisa
Kunci suksesnya adalah dengan cara mendorong pesaing lainnya untuk segera meninggalkan pasar tersebut.
- Niche strategy
Akan
terlihat jika satu atau lebih dari segmen yang penting tetap
bertahan sebagai sumber keuangan yang stabil dari suatu permintaan atau
malah akan mengalami pengurangan secara perlahan.
Bahkan kompetitor yang kecil sekalipun terkadang akan berhasil dalam melakukan strategi ini.
Declining market masih menyisakan peluang yang menarik untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan
Peluang
tersebut dan strategi yang tepat dalam mengikuti pasar tersebut
bergantung kepada kecepatan dan keyakinan dalam penururan pasar,
kehadiran dari exit barriers, kekuatan kompetensi dari perusahaan
dan tentu saja intensitas dari pesaing di masa depan.
****************************************************************8
UTS MANAJEMEN PERHOTELAN-PERBANKAN
Bpk Maksum
1. Soal
Tipe 1: Dosen memberikan pertanyaan berkaitan dengan tulisan
tentang bank dan hotel yang akan disertakan dalam soal. Mahasiswa harus
bisa menjelaskan dengan beberapa istilah yang terdapat dalam
tulisan.
2. Soal
tipe 2: Dosen memberikan pertanyaan tentang ketiga jurnal(bank
trust, hotel retention dan bank cross buying-penawaran barang: apa yg
dibicarakan dalam abstract, variable-variabel apa saja yang terkait
dengan manajemen perbankan.
Bahan Ujian:
a. Word of Mouth Marketing is guerilla Marketing?
b. Word of mouth is strategic banking, apa maksudnya?
c. Mengapa makanan gratis menjadi metode yang ampuh dalam strategi bank?
d. Bagaimana penjelasan tentang materi journal tentang tingkat kepuasan konsumen dari tiga hotel?
***********************************************************************
UTS PEMASARAN INTERNASIONAL
BAB 1-5
(ujiannya diberikan artikel dan dari presentasi slide)
1. Soal
Tipe 1: ada tulisan yang terkait dengan bab tertentu. Dalam tulisan
itu ada beberapa pengertian yang perlu diartikan ataupun
dibahasakan.
2. Soal
tipe 2: menjelaskan beberapa pengertian: membandingkan budaya
tingkah laku dan agama dengan pemasaran internasional? Harus disertakan
contoh.
Bahan Ujian:
a. Apa perbedaan ACFTA dan EU?
b. Apa keuntungan ACFTA bagi Asean dan China?
c. Sebutkan 4 macam type trade of Barriers?
d. Sebutkan peran hukum bagi suatu Negara dan host country?
***************************************************************
UTS MANAJEMEN STRATEGIK
IBU ERNY
(Ujiannya kasus-kasus tentang Mega Skandal, tentang Visi dan Misi)
1. Visi misi jelaskan,tujuan , ada soal ceritanya, tentukan mana misi dan mana misi (bab1).
Visi : menjabarkan cita-cita apa yang akan dicapai perusahaan.
Misi : tujuan atau alas an sebuah organisasi bereksistensi.
Filsafat
baru perusahaan kami berdasar pada pengakuan bahwa misi kami,
melalui aktivitas berkelanjutan perusahaan kami, adalah untuk
memberikan kontribusi secara signifikan bagi perwujudan masyarakat
di mana semua orang di seluruh dunia dapat menjalani kehidupan yang
berlimpah dalam hal spiritual serta kekayaan materi dengan rasa
terpenuhi dan kepuasan.
Visi Cita-cita Fujifilm Group
Diperkuat
dengan budaya perusahaan yang terbuka, adil dan jelas serta
teknologi kami yang terkemuka, Fujifilm bertekad untuk tetap menjadi
perusahaan terdepan dengan berani mengambil tantangan untuk
mengembangkan produk baru dan menciptakan nilai baru.
Kami
akan menciptakan budaya kerja yang terbuka, adil dan jelas yang
memungkinkan kami untuk melihat fakta objektif secara tulus dan
sederhana, membuat keputusan rasional, dan terus menghadapi
tantangan dengan keberanian.
Dengan
budaya perusahaan tersebut, kami akan terus mengasah teknologi
terdepan milik kami dan mengembangkan produk dan layanan inovatif
yang mendapat kepercayaan pelanggan serta memberikan kepuasan untuk
tetap menjadi perusahaan yang kuat dan secara konsisten menciptakan
nilai baru dan melatih jiwa kepemimpinan yang terdepan.
2. Management strategy, biasanya melalui 3 tahap:
a. Corporate
Strategy: menata isi manajemen perusahaan, bagaimana mengendalikan
perusahaan, menjelaskan siapa saja direksinya.
b. Business strategy
: mengolah bagaimana perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif
yang bertahan dengan mengadakan strategi kompetitif maupun
kooperatif: contoh Intel dengan Microsoft namun kompetitif dengan
AMD.
c. Functional
strategy: memaksimalkan sumber daya dan produktivitas melalui
resources and development. Menghilangkan divisi yang tidak berkompeten
lagi.
3. Proses management strategy
a. Environmental
scanning: proses memonitor, mengevaluasi dan memberikan informasi
dari lingkungan eksternal dan internal kepada orang kunci di
perusahaan. Hal ini dicari menggunakan metode SWOT.
b. Strategy
formulation: visi dan misi, objectivitas atau target, 3 model
hirarkis strategis, policy:adlh guideline untuk membuat keputusan yang
dilakukan oleh seluruh karyawannya. Tindakan yang mereka ambil juga
harus mengikuti misi, target dan strategi perusahaan.
c. Strategy
implementation: bias dikatan sebagai operasional planning, dari
konseptual lalu dibahasakan kedalam aksi melalui pengelolaan program,
budget=berapa biaya seluruh produksi perusahaan dan prosedur.
d. Evaluation
and control: performance.evaluasi ialah proses pemeriksaan kembali
kinerja perusahaan yang sudah dilakukan. Performa adalah hasil dari
aktivitas yang dilakukan. Hal 70
4. KREDO
= sebuah ungkapan yang diulang-ulang. Falsafah dari pendiri
contohnya dari Panasonic. Untuk memacu keberanian diri. Contoh Our Credo
Johnson and Johnson.
JNJ Credo Analysis
Ah, the cherished Johnson & Johnson Credo...is now basically a bunch of totally meaningless marketing material. While Billy Weldon continually claims to support the J&J Credo - the actions of the company show the reality: the credo is totally ignored in day-to-day operations and has been for quite a long time.
Johnson & Johnson Original Credo
Ah, the cherished Johnson & Johnson Credo...is now basically a bunch of totally meaningless marketing material. While Billy Weldon continually claims to support the J&J Credo - the actions of the company show the reality: the credo is totally ignored in day-to-day operations and has been for quite a long time.
Johnson & Johnson Original Credo
"We
believe our first reponsibility is to the doctors, nurses and
patients, to mothers and fathers and all others who use our products
and services. In meeting their needs, everything we do must be of
high quality. We must constantly strive to reduce our costs in order
to maintain reasonable prices. Customers' orders must be serviced
promptly and accurately. Our suppliers and distributers must have an
opportunity to make a fair profit."
Toxic ingredients intentionally allowed in U.S.
baby and other personal care products, metal shards, inconsistent
medication concentration, damaged insulin products, strange aromas,
FDA violations resulting in factory shut-downs, drug shortages
and, with plant closings, numerous medications not available for
those who need them. Okay, scrap this part of the Credo.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
We
are reasonable to our employees, the men and women who work with us
throughout the world. Everyone must be considered as an individual.
We must respect their dignity and recognize their merit. They must
have a sense of security in their jobs. Compensation must be fair
and adequate, and working conditions clean, orderly and safe. We
must be mindful of ways to help our employees fulfill their family
responsibilities. Employees must feel free to make suggestions and
complaints. There must be equal opportunity for employment, development
and advancement for those qualified. We must provide competent
management, and their actions must be just and ethical.
Now,
I can't say too much about working conditions since I've never
worked for J&J. However, in the last few yeas I understand that
Billy's 'restructuring' lead to the loss of approximately 8-9% of
J&J U.S. employees. That does not include the closing of two
plants from the loss of the stolen patent for those medicated heart
stents, which resulted in the loss of another 1,000 jobs. But hey,
got Billy and buddies a lot more compensation, right? I know from my
communications with a few whistleblowers, and those who chose to
just walk away quietly, that if any employee have complaints about
the illegal activities within J&J, such as stealing from Medicaid or
knowingly allowing a batch of defective products to leave the
facility, they lose their jobs - one was literally told, "If you
don't like it, there's the door."
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
We
are responsible to the communities in which we live and work and to
the world community as well. We must be good citizens - support
good works and charities and bear our fair share of taxes. We must
encourage civic improvements and better health and education. We
must maintain in good order the property we are priveleged to use,
protecting the environment and natural resources.
From what I see in the news, J&J uses every loophole they can find to avoid taxes. How can Bloomberg: Corporate Taxes Fail to Follow Profit Rebound without doing all it takes to reduce paying taxes? Maintaining their properties? Oh, come on. J&J neglected at least three of their own facilities to the point of the FDA having to step in and babysit the facilities due to constant recalls and an enormous number of FDA violations. One of the facilities was so bad that it's been closed for well over a year. As for protecting the environment and natural resources: 1,4-dioxane is a known carcinogen that does not break down in the environment. When this carcinogen goes down the drain, it builds up in the environment. As it comes back in our food and water supply in increasing higher concentrations, it increases the risk of developing cancers and other non-communicable diseases. Well, this section of the *cherished* J&J Credo is also nothing more than potty paper.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Our
final responsibility is to our stockholders. Business must make a
sound profit. We must experiment with new ideas. Research must be
carried on, innovative programs developed and mistakes paid for. New
equipment must be purchased, new facilities provided and new
products launched. Reserves must be created to provide for adverse
times. When we operate according to these principles, the
stockholders should realize a fair return.
By ignoring the Credo, J&J makes it appear as though there is a return for their investors. However, as Bill Weldon runs the company into the ground by choosing *ASS*tronomical pay and neglecting facilities to the point of not being able to keep up with consumer demands, chronic recalls and fewer jobs, the return for the investor is not likely to continue much longer.
5. Pemikiran para tokoh, khususnya di bab 3 pandangan menurut Milton Friedman, Archie caroll , Emanuel Khan { Social resposibilities and Ethics in Strategy management }
a. Mintzberg,
hal 73, ada 3 tipe dasar dalam penentuan pengambilan keputusan:
entrepreneur mode, adaptive mode, planning mode.
b. Milton Friedman berpendapat bahwa tanggung jawab utama perusahaan adalah mencari laba, namun diandaikan terjadi persaingan yang sehat.
Pandangan tradisional para teoritisi maupun pelaku bisnis umumnya
berpendapat mencari laba adalah hal yang harus diutamakan dalam
perusahaan. Diluar mencari laba hanya akan menggangu efisiensi dan
efektifitas perusahaan. Friedman menyimpulkan bahwa doktrin tanggung
jawab sosial dari bisnis ini bisa merusak sistim ekonomi pasar bebas
dan mempengaruhi keuntungan perusahaan. Sebab, maksimum profit adalah
tujuan akhir (gol) dari sebuah bisnis.
c. Archie Carroll. Dia berpendapat bahwa sebuah perusahaan memiliki tanggung jawab dalam 4 kategori, sebagai berikut;
i. Tanggung
Jawab Diskresi (Kebebasan serta kebijaksanaan untuk memilih),
dimana perusahaan tidak hanya memberikan sejumlah fasilitas, sumbangan
dana, melainkan dianjurkan pula untuk memupuk kemandirian
komunitasnya. Tanggung jawab ini didasari sebuah itikad baik
perusahaan untuk berkontribusi pada perbaikan komunitas baik secara
mikro maupun makro sosial. Wujud konkritnya biasanya berupa
pembangunan fisik yang dilakukan perusahaan terhadap komunitas.
Tanggung jawab sosial ini termasuk dalam hal kedermawanan.
ii. Tanggung
Jawab Etis, dimana perusahaan memiliki kewajiban untuk menyesuaikan
segala aktivitasnya sesuai dengan norma sosial dan etika masyarakat
yang berlaku. Tanggung jawab etis biasanya bertujuan memenuhi
standar, norma dan pengharapan dari stakeholder, termasuk kepekaan
perusahaan dalam menjunjung kearifan dan adat lokal.
iii. Tanggung
jawab Hukum, dimana perusahaan harus selalau berusaha menjalankan
operasi perjanjian kontak dengan karyawan maupun klien dengan
kepatuhan terhadap hukum dan norma yang berlaku.
iv. Tanggung
jawab Ekonomi, sangat terkait komitmen perusahaan mengeluarkan
produk, menetapkan mekanisme harga produk dan akhirnya mengembalikan
dana pada kreditur dan pemegang saham. Perusahaan beritikad baik
untuk memberikan harga yang memihak konsumen namun produk tersebut
masih tetap menjadi representasi dari kualitas dan nilai barangnya.
6. Etika: consensus standar kebiasaan yang dapat diterima untuk sebuah poesi, atau pekerjaan.
7. moralitas: kebiasaan personal yang didasarkan pada latar belakang nilai atau atau filosofi.
8. hukum: mengacu pada aturan formal yang didasarkan pada etika dan moralitas.
9. Ethics in Strategy management: hal 118, berikut dua tokoh yang berperan:
a. Kohlberg: hal 131, moral development. Terkadang tidak punya sikap etika, setiap orang punya levelnya:
The preconventional level: concern for self, menghindari hukuman.
The conventional level: mengikuti hukum dan norma sosial.
The principled level: mengikuti internal kode moral.
b. Emanuel Kant: 2 prinsip (categorical imperative) untuk menuntun tindakan kita:
i. Sebuah tindakan beretika bila melakukan tindakan yang sama dengan orang lain lakukan pada situasi yang sama.
ii. Sebuah
tindakan seseorang tidak beretika bila tindakan yang seharusnya
sama malah digunakan untuk kepentingan pribadi. Maka dengan jelas dia
tidak bermoral. Maka orang lain gak boleh membatasi tindakan orang
lain.
10. Board
of Director: inside directors-direktur yang dipekerjakan oleh
perusahaan, sedangkan outside directors berasal dari luar:
affiliated directors (Chrysler-Fiat), retired executive directors
dan family directors (taxi blue bird).
11. Top management:
12. shareholder: penanam modal
13. Stakeholder: orang yang berkepentingan dengan pihak perusahaan.
14. Apa itu Whistleblower?..........
15. kasus terkait dengan corporate tata kelola yg baik dan yang buruk
16. Internal Scanning: Value Chain Analysis
17. External Scanning: scan lingkungan external
a. Natural: wildlife, physical resources, climate.
b. Societal:
economic force (uang, energy, informasi),tecno force (jalan keluar
penemuan),political force (alokasi tenaga dan hukum), sociocultural
force(regulasi nilai-nilai).
c. Industry analysis (hal 147).
18. 6 kekuatan Micheal Suherman Porter : hal 159
ü New entrans
ü Rivaly among exixting firm
ü Threat subtitute of product or service
ü Bergaining buyer
ü Bergaining suppliers
ü Relative power of other stakeholder
19. SFAS matrix:
20. TOWS Matrix:swot analysis, IFAS dan EFAS (analysis summary)
21. business strategy: hal 231
a. competitive strategy: 231 (porter competitive)
i. lower cost strategy:kemampuan perusahaan membuat lebih efisien lagi barangnya untuk mendesain, produksi.
ii. differentiation
strategy: kemampuan perusahaan menyediakan nilai yang unik baik
dari segi kualitas, feature maupunkeunikan produk.
Competitive scope: cost leadership, differentiation, cost focus.
b. cooperative strategy: 243
i. collusion
ii. Alliance stratey
*************************************************************
UTS PEMASARAN JASA
Bpk Asep
1. Chapter
2: mohon dibaca dan dimengerti tentang Gap Model; kita musti
mengambil contoh salah satu industry jasa. Satu sama lain dilarang
memiliki contoh yang sama. Penjelasan konsep-konsepnya harus jelas.
Dalam Gap model ini ada beberapa jenis berdasarkan kerangka
konseptualnya. Gap 1 maksudnya apa? Gap 2 Maksudnya apa? Hingga
penjelasan Gap 5.
Mengapa
ada Gap? Karena ada differensiasi variabel satu dengan yang lainnya
antara apa yang diekspektasikan konsumen dengan apa yang dipersepsikan
oleh perusahaan.
The Gap Model of Service Quality: gap ini menggabungkan dua gap yakni customer gap dan provider gap.
1. Customer
Gap: ada gap dan masalah yang terjadi antara ekspektasi
konsumen/expected service dengan nilai layanan yang dirasakan /perceived
value. Hal ini disebabkan biasanya promosi yang kurang ditangkap
konsumen, atau dipengaruhi oleh word of mouth yang kurang. Evaluasi
yang kurang dari konsumen.
2. Gap 1. The listening Gap. Ada
gap dan masalah yang terjadi antara ekspektasi pelanggan dengan
persepsi manajemen. Mengapa bisa terjadi? Karena perusahaan kurang
memahami apa yang diinginkan oleh konsumen.
Perusahaan salah mengartikan ekspektasikan keinginan konsumen,
penyebabnya market orientasi nya salah, interaksi manajemen dan
konsumen kurang, penelitiannya kurang menekankan kualitas pelayanan,
terlalu fokus mencari konsumen baru daripada membina relasi jangka
panjang.
3. Gap 2. Disebut the service dan standar Gap. Gap antara persepsi manajemen terhadap standar desain ekspektasi
konsumen dan spesifikasi kualitas pelayanan. Hal ini dikarenakan
perusahaan kurang membuat standar yang tepat untuk para karyawan.
a. Spesifikasi kualitas pelayanan rendah.
b. Perusahaan Kualitas standar harus diperkuat untuk menciptakan image yang baik.
c. SOP nya kurang dibuat, tujuan dari service goal tidak jelas.
d. Gagalnya menghubungkan desain pelayanan dengan positioning service.
e. Servicescape nya tidak ketemu dengan konsumen.
f. Kekurangan dalam pemeliharaan.
4. Gap 3.disebut The service performance Gap. Gap antara spesifikasi kualitas layanan dan penyampaian layanan.hal
ini disebabkan oleh rekrutmen yang kurang selektif, tim work yang
lemah, sistem evaluasi yang tidak tepat. Konsumen memberikan dampak
yang jelek kepada konsumen lain. Susahnya mengontrol kualitas dan
konsistensi. Kurangnya kebijakan human resource.
5. Gap 4. The communication Gap. Gap antara penyampaian layanan dan komunikasi eksternal penyedia jasa. Maka jangan over promise kepada customer. Tidak matching antara performance dengan promise.
Hal
ini disebabkan karena: overpromising. Performanya tidak sama dengan
janjinya.edukasi terhadapa konsumennya kurang. Kurangnya komunikasi
antara sales dengan operasi lapangan.policy lemah, tidak mengatur
ekpektasi konsumen. Terjadinya perbedaan kebijakan dan prosedur
dilapangan.
2. Jelaskan konsep organisasi atau sebuah usaha jasa sebagai sebuah drama/teater. Serta bagaimana penerapannya. Harus dijelaskan. Semua bahan ini diambil dari bab 3.
Service
as drama: pelayanan jasa kepada konsumen dapat dibuatkan seperti
sebuah drama. Ada Aktor, penonton, panggung, setting. Semua dibangun
untuk menciptakan persepsi bagi konsumen.
Penciptaan
usaha jasa sebagai sebuah drama atau teater merupakan usaha untuk
menciptakan sebuah persepsi penilaian bagi pelanggan. Konsepnya:
pelayanan yang baik akan berdampak positif pada kepuasan pelanggan.
Dalam buku ini, semua pelayanan merupakan pengalaman. Untuk
menciptakan kesan dan persepsi tersebut, penyedia jasa memerlukan
penggambaran seperti sebuah teater dan bukan sekedar menjual jasa.
Pelayanan jasa perlu memainkan peran drama: seperti sutradara, koreografer dan penulis.
1. Penyedia
jasa dan frontliner menjadi aktor dengan segala performanya untuk
menarik konsumen. Dan hal itu perlu dipelajari. Maka, aktor yang dipilih
harus selektif, itulah yang dilakukan oleh blue bird, pemilihan
orang sangat selektif. Yang saya tahu, mereka mengutamakan
personalitas yang baik dan ramah.
2. Setting
situasi fisik: pelayanan jasa memerlukan situasi setting untuk
menciptakan kenyamanan dan konektivitas pelayanan jasa yang diberikan.
Contoh: taksi blue bird. Setting nya : dalam mobil taksi yang
nyaman. Setting yang kuat dan sepadan akan membuat konsumen menjadi
nyaman. Taksi blue bird membuat kenyamanan. Setting akan memperkuat
karakter sebuah pelayanan: blue bird, warna biru, langit, lambang
segar, kenyamanan, kesegaran. Sehingga orang yang naik taksi blue
bird bisa merasakan suasana yang relaks. Kebersihan lingkungan juga
berpengaruh.
3. Proses layanan tersebut merupakan performanya diatas panggung.
4. Konsumen menjadi penontonnya, menyaksikan aktor bermain dalam drama.
3. Managing service is managing the moment of Truth. Jelaskan apa yang dimaksud dengan momen of truth. Semua penjelasan ini diambil dari Chapter
Momen
of truth merupakan sebuah interaksi antara penyedia jasa dengan
pengguna jasa yang bisa membentuk kesan/impression pelanggan terhadap
perusahaan bisa baik maupun buruk dalam penanganan pelanggan: remote
encounter, face to face encounter dan phone counter. Penciptaan kesan
inilah yang menentukan pelanggan memperoleh pengalaman mendalam
dari penyedia jasa.
Dari
artikel internet, MOT merupakan cuplikan penilaian spontan
pelanggan terhadap penyedia jasa. MOT adalah semua interaksi antara
pelanggan dengan bisnis kita. Pelanggan membuat snapshot penilaian
terhadap pelayanan penyedia jasa. Setiap
interaksi personal, aspek operasional anda dipertimbangkan dan
diberi bobot menurut sistem-sistem nilai pelanggan secara subyektif.
Inilah yang menjadi momen of truth nya. Proses kontak yang terjadi
akan memberikan pengaruh dalam penilaian pengguna jasa terhadap jasa
yang diberikan penyedia jasa. Proses evaluasi akan terus
berlangsung dari awal hingga akhir.
Implikasinya, Hermawan Kertajaya menuturkan bahwa moment of truth
ini tidak hanya menangkap apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Penyedia jasa harus bisa memahami apa yang menjadi
anxiety dan desires (kegelisahan dan harapan) sebagai timbal
baliknya.
Setiap fasilitas, proses yang menggunakan nama perusahaan sebaiknya mencerminkan tingkat respek anda terhadap pelanggan.
Sebagai
contoh: rumah sakit carolus borromeus bekerja sama dengan konsultan
MarkPlus Inc, hermawan kertajaya ingin mengembangkan pola momen of
truth karena kebetahan dan kedamaian yang dirasakan pasien sangat
ditentukan oleh MOT.
Maka anjuran untuk perusahaan:
a. Miliki visi yang kuat untuk memberikan pelayanan terbaik.
b. Membentuk tim yang menekankan kualitas.
c. Melakukan monitoring secara regular pada internal pegawai terutama yang berkaitan langsung dengan image.
d. Service encounter (layanan pertemuan)/ moment of truth....
Dibawah ini adalah tipe-tipe service encounter.
Remote
MOT: interaksi antara pelanggan dengan penyedia jasa tanpa
melibatkan faktor manusia. Mesin atm. Para pengguna ini cenderung
mementingkan pelayanan standa, tak suka surprise dan punya tingkat
reliability yang tinggi. Keandalan.
Human MOT: interaksi yang melibatkan elemen manusia dalam interaksinya: SPG SPB.
Telepon
MOT: interaksi menggunakan telepon, terdapat human factor tapi
tidak bertemu. Contoh customer service by phone. Pelayanan jasa telkom
sangat cepat.
Tema-tema service encounter yang dapat dilakukan untuk memuaskan atau tidak bagi customer.
Tema 1: Recovery- memperbaiki kesalahan. Memberikan pelayanan atau service gratis yang lebih baik. Recovery.
Tema
2: adaptability: respon penyedia jasa menjadi penyesuaian diri
untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen. Misalnya mengambilkan
sendok bagi konsumen saat memerlukannya.
Tema3:
spontaniety : memberikan jasa yang tidak terlupakan karena good
atau bad service. Pelayanan jasa ini akan memuaskan konsumen. Cleaning
service membersihkan ruangan secara istimewea.
Tema4: coping: coba menjelaskan keadaan kepada konsumen yang tidak menyenangkan atau menyenangkan
********************************************************************
UTS RISET PEMASARAN
DIAMBIL DARI BAB 1-7
Bu Anna
(Kisi-kisi tidak diberikan, langsung pelajari dari buku)
1. Bagaimana proses penelitian yang dijelaskan melalui 4 tahap dengan beberapa langkah (chpter 2 dan 3) 4 fase riset pemasaran: Menentukan Problem Penelitianà memilih
model desain penelitian yang cocok
(eksploratory,kausal,deskriptif), bagaimana cara pengumpulan
datanya:dengan telpon atau questionerà pelaksanaan desain penelitianà final.
Phase 1: menentukan problem riset
a. identifikasi kebutuhan informasi
b. menjabarkan problem penelitian dan pertanyaannya
c. memperjelas objektif penelitiannya
Phase 2: memilih model desain penelitian
a. menentukan model desain penelitian dan sumber data
a. penelitian
exploratory: pendalaman pemahaman, meningkatkan pemahaman
pendalaman dari bahan yan sudah diteliti. Bersifat kualitatif. Contoh
review literature.
b. Descriptive:model
penelitian yang digunakan untuk menerangkan 5W1H, contohnya tentang
gambaran hotel yang akan diteliti. Model ini meliputi pengumpulna
data numeric utk menjawab pertanyaan penelitian.model nya informasi.
Biasanya digunakan untuk menjelaskan persepsi, attitude, intention.
Penelitian bersifat kualitatif.
c. Causal:
pengumpulan data untuk menentukan keterkaitan relasi antara sebab
dan akibat, ada independent variable dan dependent variable.
d. Sumber
data primer: langsung diambil dari lapangan dari jumlah sample yang
sudah ditentukan sebagai wakil dari populasi yang dipilih.
e. Sumber data sekunder: menggunakan sumber data yang sudah ada, namun harus lengkap.atau milik perusahaan tertentu.
b. mengelola data sampling dan ukuran sample
a. probability sampling: setiap sample yang mewakili dari target populasi terpenuhi dan terukur. Dengan
b. nonprobility sampling: samplenya gak bisa diukur sampling eror nya.
c. uji coba masalah pengukuran dan skala
d. desain dan pretest questionare
Phase 3: Menjalankan Desain penelitian
a. mengumpulkan dan menyiapkan data
b. analisa data dengan alat
c. interpretasi data untuk membahasakan dalam kalimat
Phase 4: mengkomunikasikan hasil penelitian
a. menyiapkan hasil final report.
2. Apa
itu riset pemasaran? fungsi mengkaitkan organisasi dengan pasar
melalui pengumpulan informasi untuk improves marketing decision making.
Informasi berupa data-data. Mengapa perlu? Karena manager sering
harus membuat keputusan maka diperlukan tambahan informasi: to
obtain, analyze dan interpret information.
3. apa dan bagaimana systematic sample dan stratified random sample itu?
4. apa fungsi group discussion itu?mohon jelaskan apa dan bagaimana?