Seorang adik ipar menceritakan pengalamannya pergi ke sebuah supermarket besar bernama IKEA di Singapura. Dia terkejut. Nuansanya sangat berbeda ketika memasuki supermarket seperti Carrefour,Giant maupun Hypermart. Sepulang dari Singapura, dia cerita banyak tentang pengalamannya di IKEA. 3 pujian untuk IKEA : Unik, bersih, dan ramah lingkungan.
Setahun kemudian, IKEA masuk di Alam Sutera. Karena rasa penasaran, saya bersama keluarga segera berkunjung ke supermarket IKEA . Begitu akan memasuki daerah parkir, saya sudah kagum luar biasa. Semua daerah parkir bersih, rapi dan teratur. Beberapa orang bilang,"mirip singapura, bersih!" Negara Singapura menjadi patokan. Hal ini mungkin disebabkan oleh Maka, secara spontan saya meyakini bahwa tuntutan kebersihan menjadi hal yang istimewa di Supermarket IKEA .
Makin masuk ke dalam area supermarket, saya semakin takjub. Saya yakin bahwa kehadiran IKEA memiliki misi tertentu selain sekedar menjual barang, IKEA mengedukasi masyarakat dengan menunjukkan barang-barang yang ramah lingkungan namun tetap berkualitas. Semua tertata dengan rapi.
Di lantai dua, IKEA juga membuka sebuah restoran makan dengan harga yang terjangkau bagi para pengunjung. Sangat luar biasa ramainya. Mata saya tertuju dengan tulisan yang berada di setiap meja makan dengan warna merah terang:"MOHON TINGGALKAN MEJA ANDA DALAM KEADAAN BERSIH." Kalimat tersebut dilanjutkan demikian, "Di restoran dan Kafe IKEA, pengunjung kami membersihkan meja sendiri agar dapat langsung digunakan oleh pengunjung berikutnya..." Para pengunjung dipaksa untuk memperhatikan budaya bersih, walau tidak sedikit pula diantara mereka yang mengabaikan pesan tersebut.
Dari pengalaman ini, IKEA bukan sekadar menjual barang, tetapi mereka punya sebuah misi mulia mengedukasi masyarakat untuk menanamkan kebiasaan positif yang ditularkan kepada orang lain.
Petrus Hepi Witono, Dosen Character Building (D5048).
(Artikel mini Bina Nusantara University, Kemanggisan, Indonesia)
0 Comments