Berbagi: Mengenal Sosok Dr. Irina Among Praja (Sekolah Kami di Bintara Jaya)

Berbagi: Mengenal Sosok Dr. Irina Among Praja (Sekolah Kami di Bintara Jaya)

Pagi ini, dalam perjalanan menuju kantor, sebuah Stasiun Radio ternama menghadirkan seorang bintang tamu Dr. Irina Among Praja yang memberikan hati sosialnya bersama rekan-rekan sukarelawan untuk mengentaskan kemiskinan di daerah Bekasi dengan memberikan pendidikan gratis.

 

Pesan Moral yang dia sampaikan pagi ini, yang mengetuk hati saya:

"Kadang ketika keinginan kita dikejar, malah hal itu tidak terjadi. Tapi ketika keinginan itu tidak dikejar justru malah terjadi. oleh karena itu, ketika sebuah DORONGAN hati itu datang, ikuti saja",Dr. Irina, 24 September 2014, pukul 8 pagi.

 

Berikut sebagian kisah yang saya cuplik dari Website SEKOLAH KAMI:

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Pada tanggal 30 Oktober 2006, kami mendapat surat teguran berupa perintah mengosongkan gedung eks Sudin DIKMENTI Jakarta Timur dari Sudin Dikmenti Jakarta Timur No. 1678/1.851.3 karena gedung tersebut akan digunakan untuk SKB Jakarta Timur.

 

Alangkah terkejutnya kami menerima surat tersebut, karena seakan-akan keberadaan kami disini dianggap sebagai "liar", padahal pada awal kami menempati gedung eks Sudin Dikmenti ini kami telah mengadakan perbaikan dan malahan dijanjikan akan dibuatkan semacam surat perjanjian kerjasama yang mana draft surat tersebut sudah diperlihatkan kepada kami oleh kepala bagian Tata Usaha, sarana dan Prasarana Sudin Dikmenti Jakarta Timur, akan tetapi ternyata tidak pernah kami terima. Adapun alasannya menurut beliau adalah birokrasi yang belum selesai ketika kami menanyakan masalah tersebut. Dalam draf tersebut kami telah membaca bahwa kami diberikan izin menggunakan gedung tersebut selama 5 tahun, akan tetapi belum genap 2 tahun ternyata yang keluar bukannya surat perjanjian tersebut, malahan kami menerima surat teguran berupa perintah mengosongkan gedung tanpa alasan yang jelas.

 

Segala usaha telah kami lakukan, mulai dari menanyakan duduk perkaranya hingga kami melayangkan surat kepada Kepala Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakara, akan tetapi tidak ada jawaban apapun.

 

Dengan cara-cara yang menurut kami tidak etis, ruangan demi ruangan belajar anak-anak mulai dipenuhi dengan barang-barang untuk keperluan SKB Jakarta Timur akan tetapi secara resmi tidak ada satupun pihak yang mau berbicara kepada kami sebagai rakyat biasa.

 

Ketua SKB hanya mengatakan bahwa anak-anak bisa tetap bersekolah digedung tersebut, akan tetapi diharuskan mendaftarkan diri dan mengikuti semua peraturan yang berlaku tanpa menjelaskan apa peraturan-petraturan yang harus diikuti. Yang jelas, sekolah ini akan di kelola langsung oleh SKB, dan kepala SKB mengarapkan agar kami ibu-ibu tetap mendukung pendidikan anak-anak dengan cara tetap menyalurkan bantuan dana yang dititipkan melalui SKB karena tidak mungkin SKB dapat menyediakan transport antar jemput bagi anak-anak, makan siang, pos yandu dan semua kegiatan yang selama ini kami laksanakan dalam membina masyarakat secara paripurna.

 

Sebagai warganegara yang baik, maka kami mematuhi perintah tersebut mengingat Pemerintahlah yang memegang kekuasaan yang sudah barang tentu memerlukan gedung tersebut untuk kepentingan yang lebih baik, maka kami terpaksa menghentikan kegiatan ini dan mengarahkan masyarakat agar mencari sendiri tempat-tempat yang telah disediakan pemerintah bagi kepentingan kelanjutan pendidikan anak-anaknya sesuai dengan kemampuan mereka (kami telah melakukan survey untuk hal tersebut dan tidak menemukan sarana yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat golongan ini disekitar Jakarta Timur) sementara kami akan mempersiapkan tempat lain sebagai pengganti gedung sekolah anak-anak ini.

 

 

XI.  PINDAH

Sementara belum ada kejelasan dari Sudin Dikmenti maupun dari Kepala Dinas Dikmenti DKI maupun dari pejabat-pejabat yang berwenang mengenai kelanjutan pendidikan anak-anak pemulung dan kaum dhuafa ini dan tanpa ingin memperpanjang polemik yang tidak menuju kearah penyelesaian yang baik, maka demi kelanjutan pendidikan anak-anak ini, kami kemudian mengambil inisiatif untuk segera mencari tempat belajar yang baru sesegera mungkin.

 

Akhirnya kami berhasil menyewa sebidang tanah milik disekitar lapak-lapak pemulung didaerah Bintara Jaya, Bekasi Barat diperbatasan dengan wilayah Jakarta Timur. Dengan demikian maka proses belajar mengajar dapat segera dilanjutkan tanpa memberikan kesempatan anak-anak kembali ke jalan lagi yang tentunya hanya akan menambah permasalahan.

 

Dengan kepindahan kami ini maka harapan menjadi "mitra" dengan pemerintah dalam hal ini bagian Pendidikan Luar Sekolah Dikmenti Depdiknas untuk sementara belum dapat terwujud, anak-anak belum dapat sepenuhnya tertampung oleh SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) yang didirikan oleh Sudin Dikmenti Jakarta Timur yang sebenarnya diperuntukkan untuk rakyat tidak mampu karena hal-hal tehnis yang belum dapat dipenuhi oleh anak-anak pemulung dan kaum dhuafa pada umumnya.

 

Oleh karena itu, maka kami kemudian menamakan kegiatan ini sebagai "KELOMPOK BELAJAR" saja dimana walaupun namanya berubah, akan tetapi kegiatan tetap akan dipertahankan sebagaimana waktu kami masih bergabung dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) walaupun dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada saat ini.

 

 

XII. Sekolah Kami Sekarang

Akhirnya kami berhasil menyewa sebidang tanah milik disekitar lapak-lapak pemulung didaerah Bintara Jaya, Bekasi Barat diperbatasan dengan wilayah Jakarta Timur. Dengan demikian maka proses belajar mengajar dapat segera dilanjutkan tanpa memberikan kesempatan anak-anak kembali ke jalan lagi yang tentunya hanya akan menambah permasalahan

 

Dengan kepindahan kami ini maka harapan menjadi "mitra" dengan pemerintah dalam hal ini bagian Pendidikan Luar Sekolah Dikmenti Depdiknas untuk sementara belum dapat terwujud, anak-anak belum dapat sepenuhnya tertampung oleh SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) yang didirikan oleh Sudin Dikmenti Jakarta Timur yang sebenarnya diperuntukkan untuk rakyat tidak mampu karena hal-hal tehnis yang belum dapat dipenuhi oleh anak-anak pemulung dan kaum dhuafa pada umumnya.

 

Oleh karena itu, maka kami kemudian menamakan kegiatan ini sebagai "KELOMPOK BELAJAR" saja dimana walaupun namanya berubah, akan tetapi kegiatan tetap akan dipertahankan sebagaimana waktu kami masih bergabung dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) walaupun dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada saat ini.

(SUMBER:http://www.sekolahkami.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=137%3Aprofile-sekolah-kami&catid=34%3Aprofile&Itemid=165&lang=id )

 

 

 

Alamat Sekolah Kami: Jl. Bintara Jaya IV Dalam Rt 9/3 Bekasi Barat
Alamat dr Irina: Jl. Cipinang Indah Raya E/3 A Jkt 13420 Telp. 021 850 4885

Website Resmi http://www.sekolahkami.web.id/

Keterlibatan CSR Panasonic Gobel http://subhandepok.wordpress.com/2011/11/26/terima-kasih-kick-andy/

Sosok Dr Irina http://inijakarta.com/inspirasi-jakarta/dr-irina-among-praja-sukses-mendidik-anak-pemulung/

Penulis Blog yang sempat magang di Sekolah Kami http://anraratri.blogspot.com/2011_12_29_archive.html

 



PETRUS HEPI WITONO (D5048)
PT Javabooks Indonesia - PERIPLUS.com, Kawasan Industri Pulogadung, Rawagelam IV No.9 Jakarta 13930
Kantor: 46821088, Hp: 081905082435 (Whatsapp).
 
 
 
 

Post a Comment

0 Comments