Menjadi UMKM Cerdas Finansial #Part2

Menjadi UMKM Cerdas Finansial #Part2


Narasumber:
Bpk. Eko Pratomo
Bpk.Adjie Wicaksana

Rasio pelaku usaha di Indonesia terhadap populasi penduduk saat ini masih rendah (data BPS 3,1 % persen,  dibadingkan dgn Malaysia 6% dan Thailand 5%).

Ketika memulai usaha, pelaku UMKM sering kali lebih fokus ke jualan, proses produksi produk atau jasanya. Namun belum  mengelola keuangan usaha dgn baik. Padahal dengan memiliki laporan keuangan usaha akan dapat memonitor kinerja keuangan dan usahanya yang baik. Hal ini akan  bermanfaat juga utk meyakinkan investor dan pihak yang akan memberikan pinjaman.

Pengalaman Pak Adjie saat merintis usaha di tahun 2010, banyak trial and error, karena masih kurang perencanaan keuangan usaha. Namun setelah melakukan perbaikan terkait perencanaan dan pencatatan keuangan, maka bisa mengurangi error/risiko dalam pengambilan keputusan. Sehingga di tahun 2012, sudah bisa mendapat sudah support dari perbankan.

Review Financial Quotient untuk pelaku usaha UMKM

1. Sudahkan membayar pajak atau kewajiban agama?
2. Sudahkah memisahkan keuangan usaha dan pribadi?
3. Sudahkan mencatat pemasukan dan pengeluaran harian?
4. Sudahkan  menentukan gaji untuk diri sendiri?
5. Sudahkan melakukan perencanaan keuangan usaha 6 bulan ke depan?
6. Apa sudah bisa membaca laporan keuangan?
7. Rutin membuat laporan keuangan?
8. Punya pinjaman modal? Sudah dibatasi persentase dari aset?
9. Sudah memiliki neraca keuangan yg positif?
10. Apakah mampu mengalokasikan keuntungan untuk pengembangan (reinvesrasi) ke dalam usahanya.

Q n A:
Bagaimana cara menentukan gaji owner?
Tergantung skala bisnisnya. Misal profit 100 juta, alokasi gaji pegawai dan admin : 30 persen, biaya marketing : 5 persen. Jika di awal total staf misalnya 4 orang termasuk owber, maka bisa saja gaji owner ditetatapkan Rp 10 juta. Namun kalau usaha baru mulai dan omset usaha masih kecil, gaji owner bisa disesuaikan.

Dalam menentukan gaji dapat tergantung dari model bisnis:
1. Usaha rutin atau mass production, gaji dalam bentuk fixed
2. Project based, penggajian bisa berbasis komisi dari nilai proyek
3. Mixed
Gabungan dari fixed dan variable.

Pertanyaan pendengar smart fm:

1. Bagaimana utk usaha perkebunan dengan sewa lahan 5 tahun?
Harus diperhitungkan risiko2nya, termasuk risiko keamanan, cuaca, dll. Dan sebaiknya menggunakan uang "dingin" jika yg ditanam misalnya jati/sengon yg baru bisa dipanen 5 thn dan selama 5 tahun tdk ada income/pendapatan.

2. Bisnis peternakan kambing bagaimana kelola uang usaha nya?
Harus dihitung detail seluruh struktur biayanya, termasuk sdm, biaya owner, sewa kandang, dll. Dan sebaiknya sdh ada pasar yang siap membeli

3. Bagaimana menentukan seseorang berbakat bisnis atau tidak? Memang tidak
semua orang memiliki "kemampuan dan kegigihan" utk menjadi wirausaha. Menurut abah rama yang mengebangkan talents mapping, tentukan aktivitas utk diri kita yang sesuai dengan kekuatan dan passion kita serta memenuhi kriteria 4 E ( Enjoy, Easy, Excellence, Earn)

4. bagaimana perhitungan bagi hasil utk bisnis restoran utk bisnis bersama teman?
Dari awal harus diatur selain pembagian kepemilikan saham juga role masing-masing mitra yg terlibat, misal yang siapa yang bertanggung jawab ke pemasaran, dapur, operation & services, dll. Dan kerjanya apakah full time atau part time, sehingga dapat ditentukan kompensasinya.
Hal ini harus dibicarakan di awal, utk meminimalisir konflik di kemudian hari.

Untuk yang ingin mendapatkan link tes online umkm cerdas finansial dapat mengirimkan alamat email ke wa 08161636277

#FinancialWisdom
#UntukIndonesiaCerdasFinansial

Post a Comment

0 Comments