UANG BUKANLAH TUJUAN, TAPI SARANA BAGI KEHIDUPAN!

UANG BUKANLAH TUJUAN, TAPI SARANA BAGI KEHIDUPAN!

Apa pentingnya uang? Uang merupakan suatu kebutuhan untuk memenuhi seluruh aspek kehidupan dan sebagai penentu status sosial masyarakat. Jika seseorang memiliki uang dengan jumlah banyak, maka status sosialnya akan semakin tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu, masyarakat memiliki motivasi yang besar untuk mendapatkan uang. Jika setiap manusia memiliki motivasi tinggi untuk mendapatkan uang, maka hal ini dapat menyebabkan peredaran uang di masyarakat bersifat tinggi. Peredaran uang yang tinggi di masyarakat akan berdampak pada kenaikan harga produk, misalnya kenaikan biaya transportasi, kenaikan harga cabai, dan kenaikan harga di bidang lainnya. Oleh karena itu, kita harus memiliki penyelesaian yakni berupa pengelolaan keuangan yang baik.

Meskipun demikian, sebetulnya prioritas problematika yang harus diselesaikan sebelum pengelolaan keuangan adalah literasi. Literasi memiliki kondisi yang bersifat darurat untuk diperbaiki. Hal ini dibuktikan dengan kurangnya minat masyarakat untuk membaca tetapi lebih banyak berbicara mengenai hal yang tidak dikuasai.

Oleh karena itu, pembelajaran dan pembacaan mengenai keuangan harus lebih ditingkatkan agar tidak menimbulkan resiko yang mengacaukan kehidupan. Pembelajaran mengenai pengelolaan keuangan harus dimulai dari niat diri sendiri dan kesadaran akan kewajiban berupa tanggungjawab kepada Tuhan untuk melakukan pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik kepemilikan pendapatan yang kecil, menengah, atau besar keuangan kita di masa depan tidak akan habis terkuras.

Oleh karena itu, peningkatan edukasi literasi atau lisan mengenai pengelolaan keuangan juga harus dilakukan melalui pendidikan formal dan non-formal untuk menghindari resiko keuangan yang merugikan masyarakat akibat inklusi berupa investasi yang sangat terbuka kepada seluruh lapisan masyarakat. Edukasi ini juga telah dilampirkan di platform online mengenai edukasi program pinjaman, pencacahan, dan investasi yang memudahkan masyarakat untuk mengetahui seluruh hal mengenai program tersbut.

Selain itu, dapat dipahami bahwa pengelolaan keuangan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan hidup masing-masing, baik berupa tanggungan, kewajiban, gaya hidup, dan impian. Pengelolaan keuangan juga harus memenuhi beberapa syarat seperti kepemilikan pengelolaan keuangan yang sehat, pengelolaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (sumbangan), dan pengelolaan keuangan untuk tidak membebani orang lain.

Dalam pengimplentasiannya, pengelolaan keuangan memiliki lima aspek yang harus dipenuhi.

Pertama, cash flow atau budgeting untuk memastikan bahwa penghasilan harus lebih besar daripada pengeluaran.

Kedua, risk management untuk memastikan bahwa adanya cadangan dana yang kita miliki.

Ketiga, debt management untuk memastikan pengelolaan utang yang teratur dan tidak berlebihan karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan finansial kita.

Keempat, investasi untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.

Kelima, tax planning merupakan suatu pemanfaatan dana demi mengefisiensikan sisi perpajakan.

Pengimplementasian pengelolaan keuangan ini harus dimulai dari pemahaman mengenai kondisi keuangan kita saat ini, baik berupa aset, utang, investasi, pengeluaran, pendapatan, dan lainnya. Pemahaman ini harus dimulai dari refleksi bulan lalu dan diteruskan setiap bulannya untuk mencapai tujuannya secara detail.

Selain itu, pengelolaan keuangan juga harus diawasi dan direncanakan setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan, sebagai contoh penggunaan autodebet. Autodebet merupakan suatu cara untuk mengingatkan setiap individu untuk menyisihkan secara otomatis sebagian dari pendapatannya sebagai bentuk kewajiban investasi.

Rekan-rekan Muda Binusian, coba kita periksa kedalam tentang kondisi pengelolaan keuangan kita sendiri.

Salam Cerdas Literasi Finansial!

“Financial literacy can bring awareness to employees inside the workplace. This can provide awareness that may lead to a change in behavior. A happy employee is a productive employee”
David Angway

 

Petrus Hepi Witono.

Dosen CBDC Binus dan Pemerhati Keuangan

www.lembutambun.com

Post a Comment

0 Comments