Sumber:
http://nbasis.wordpress.com/2012/11/23/karakter-dan-kepercayaan-trust/
Membangun Kepercayaan Melalui Karakter
Oleh: Hermawan Kartajaya
Beberapa pengamat sosial budaya mengatakan bahwa
Francis Fukuyama dalam bukunya "Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity" menghubungkan tingkat saling mempercayai dengan kemampuan suatu bangsa untuk meningkatkan kesejahteraannya. Menurut Fukuyama, tingkat saling percaya yang rendah menghambat terjadinya interaksi dan kerjasama secara bebas. Sehingga interaksi bisnis antara individu yang tidak ada hubungan keluarga menjadi sulit terjadi. Perusahaan-perusahaan baru yang terbentuk pada umumnya adalah perusahaan berbasis keluarga yang tidaksustainable di jangka panjang.
Pengamat Barat lainnya banyak yang mengatakan bahwa ini adalah fenomena negara
Namun, menyusul terjadinya krisis finansial global, tampaknya permasalahan "trust" tidak lagi "monopoli" bangsa berkembang. Majalah Harvard Business Review edisi Juni 2009 kemarin bahkan menjadikan "Rebuilding Trust" sebagaicover story. Di dalam majalah tersebut, terdapat survei yang memperlihatkan adanya penurunan yang signifikan terhadap angka kepercayaan responden terhadap manajemen perusahaan. Lebih dari 75% responden dari Amerika Serikat semakin tidak percaya manajemen puncak perusahaan. Sedangkan untuk perusahaan di luar Amerika Serikat angka itu berkisar pada 51%
Menurunnya ketidakpercayaan masyarakat Amerika Serikat terhadap manajemen puncak perusahaan ini memang didorong oleh kegagalan sistem finansial mereka di tahun lalu, di saat terjadinya resesi ekonomi terbesar sejakGreat Depression di tahun 1928. Sebelum resesi, masyarakat di negara berkembang memang cenderung mudah mempercayai korporasi dan institusi finansial. Dan memang inilah salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonominya.
Tapi akhirnya pihak-pihak yang dirasa dapat dipercaya ini, ternyata tidak sebaik yang dipikir. Dalam upaya memperkaya diri, para bankir, ahli finansial, dan institusi finansial menyembunyikan kelemahan-kelemahan dari produk finansial yang dijualnya. Brand-brand besar seperti Lehman Brothers dan Bernie Madoff mulai memperlihatkan karakter aslinya. Begitu cepat orang meninggalkan Brandbesar tersebut.
Dalam konsep New Wave Marketing yang sudah saya jelaskan dalam artikel sebelumnya, Character akan menggantikan Brand. Ini karena karakter dibangun secara jujur, berdasarkan kondisi yang otentik dimiliki oleh suatu perusahaan. Tidak seperti brand yang selalu harus ditopang oleh berbagai aktifitas
Sebelumnya, kinerja perusahaan diukur hanya dengan metode yang sangat sederhana. "Sejauh manakah institusi tersebut dapat mendukung kepentingan investornya?". Semakin baik kinerja institusi, semakin besar Brand institusi tersebut. Namun di era keterbukaan ini, untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat dan menciptakan karakter yang kuat perusahaan dituntut untuk bisa berperan dalam mengatasi isu sosial seperti kemiskinan, lapangan kerja, dan lingkungan hidup.
Dalam artikel "Rebuilding Trust", James O'Toole dan Warren Bennis, memaparkan bahwa semua itu harus dimulai dengan budaya perusahaan. Yaitu budaya yang terbuka, a culture of candor. Dalam budaya ini, tiap individu didorong berbicara jujur dan tidak takut untuk membahas topik-topik yang sulit. Tapi budaya selalu dimulai dari tiap individu. Bagaimanakan dengan karakter anda? Apakah karakter anda terbuka dan trustworthy?
Sumber:
http://www.misacorindo.org/hatibaru/?p=898
Bagaimana Meyakinkan Orang Untuk Percaya?
Sumber: http://tebegayatampan.blogspot.com/2010/03/tips-cara-membuat-orang-lain.html
Berdasarkan hambatan-hambatan tersebut di atas, maka kita dapat menerapkan beberapa tekhnik yang dapat memperbesar kemungkinan kita untuk meyakinkan seseorang. Tekhnik-tekhnik tersebut adalah:
* Menggoyang Kepercayaannya:
Semakin tegas dan semakin percaya diri ketika sedang berbicara tentang ide Anda, semakin tinggi kemungkinan anda untuk dapat menggoyang keyakinan orang lain (mengingat bahwa dia tidak punya banyak pengetahuan tentang hal yang anda bicarakan). Berbicara dengan percaya diri, gunakanlah bahasa tubuh, gerak-gerik dan nada suara yang penuh percaya diri maka Anda akan menemukan bahwa orang lain mungkin mulai meragukan kepercayaannya sendiri.
* Merusak Landasan Pengetahuannya:
Bahkan jikalaupun Anda cukup percaya diri saat berbicara, landasan pengetahuan seseorang bisa menjadi penghalang terserapnya ide-ide anda. Itu sebabnya mengapa meyakinkan dia bahwa Anda tahu lebih banyak daripada dia adalah lebih penting daripada mencoba meyakinkan dia tentang ide Anda sendiri karena jika Anda berhasil meyakinkan dia bahwa Anda tahu lebih daripada dia, Anda akan menjadi sumber yang terpercaya untuk pikiran bawah sadarnya dan akan jauh lebih mempermudah anda untuk "memprogramnya. Anda tidak perlu sihir untuk melakukan ini, Anda hanya harus siap dengan dokumentasi dan petunjuk yang tepat. Semakin jelas bukti Anda, semakin Anda akan dapat melemahkan landasan pengetahuannya dan dengan begitu anda dapat meyakinkan dia untuk melihat sudut pandang anda.
* Memberikan Bukti untuk Orang-orang Skeptis:
Berbeda dengan kepercayaan orang-orang biasa, orang-orang skeptis dapat dibuat untuk percaya pada sesuatu yang baru asalkan Anda memiliki bukti yang jelas untuk membuktikan ide Anda. Semakin banyak petunjuk yang dapat Anda berikan untuk memperkuat argumen Anda, semakin mudah mereka meyakini anda.
* Memprogram Pemikiran Bawah Sadar:
Pikiran bawah sadar dapat diprogram oleh pengulangan: semakin banyak perintah diulang, semakin dapat mengguncang keyakinan seseorang. Anda bahkan dapat membuat seseorang jatuh cinta kepada anda. ini bukanlah sihir, kepercayaan dibentuk oleh pengulangan, dan jika Anda berhasil mengulang suatu keyakinan dengan cukup, orang lain mungkin sebenarnya mulai percaya juga.
* Percayai Ide Anda Sendiri:
Pengusaha yang selalu percaya bahwa ide-idenya adalah ide yang layak biasanya berhasil membangun bisnis yang sangat baik. Semakin Anda percaya pada ide Anda sendiri maka anda akan semakin percaya diri dan yang paling penting anda akan semakin tampil lebih meyakinkan ketika berbicara tentang ide-ide anda tersebut.
* Pengulangan dan Hukum Ketertarikan:
Anda dapat membuat proses pemrograman pikiran seseorang yang bisa anda didistribusikan dari waktu ke waktu, yaitu setiap kali Anda bertemu dengannya Anda berbicara sedikit tentang ide Anda kemudian meninggalkannya. Frasa yang telah Anda ucapkan kepadanya tidak akan dihapus oleh pikiran bawah sadar, kalimat-kalimat anda akan disimpan sampai sesuatu mengingatkan mereka. Sebagai contoh, jika Anda terus mengatakan kepada teman Anda bahwa ia adalah pengemudi yang buruk, ia mungkin tidak percaya Anda sampai ia kebetulan mengalami kecelakaan. Ketika ini terjadi, ia akan mengingat semua komentar Anda tentang keterampilan mengemudi dan akan yakin bahwa Anda benar.
Menjadikan Sekolah Sebagai Rumah Belajar
Sementara itu, untuk pembangunan karakter para siswa, BIS Serpong melakukannya melalui pengembangan enam pilar, yaitutrustworthiness, respect, responsibility, fairness, caring, dancitizenship.
"Trustworthiness adalah mengajarkan para siswa untuk menjadi orang yang berkata dan bertindak dengan benar, sementararespect dan responsibility memberitahu cara menghargai perbedaan dan menyelesaikan konflik secara damai, bijaksana serta menerima konsekuensi atas tindakannya," ujarnya.
Siswa juga diajarkan agar bersikap adil (fairness), peduli dan bersedia untuk memaafkan (caring), serta ditanamkannya kesadaran atas masalah dilingkungan mereka (citizenship)
Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2011/05/23/14002941/Menjadikan.Sekolah.Sebagai.Rumah.Belajar
THE SIX PILLARS OF CHARACTER
Sumber: http://charactercounts.org/sixpillars.html
Trustworthiness
Be honest Don't deceive, cheat, or steal Be reliable do what you say you'll do Have the courage to do the right thing Build a good reputation Be loyal stand by your family, friends, and country
Respect
Treat others with respect; follow the Golden Rule Be tolerant and accepting of differences Use good manners, not bad language Be considerate of the feelings of others Don't threaten, hit or hurt anyone Deal peacefully with anger, insults, and disagreements
Responsibility
Do what you are supposed to do Plan ahead Persevere: keep on trying! Always do your best Use self-control Be self-disciplined Think before you act consider the consequences Be accountable for your words, actions, and attitudes Set a good example for others
Fairness
Play by the rules Take turns and share Be open-minded; listen to others Don't take advantage of others Don't blame others carelessly Treat all people fairly
Caring
Be kind Be compassionate and show you care Express gratitude Forgive others Help people in need
Citizenship
Do your share to make your school and community better Cooperate Get involved in community affairs Stay informed; vote Be a good neighbor Obey laws and rules Respect authority Protect the environment Volunteer
- See more at: http://charactercounts.org/sixpillars.html#sthash.PiuA3F8n.dpuf
Buat Aksi Sosialmu
Klik Link dibawah ini
http://www.ayopeduli.com/aksi/create
0 Comments