Tugas_02PC1_Viany Sari Ishak

Tugas_02PC1_Viany Sari Ishak

1.       Kalau dilihat melalui social media yang saya lihat, terutama facebook, ask.fm, twitter, banyak sekali orang – orang yang saling menghina satu sama lain hanya karena agama. Saya sendiri bingung mengapa banyak orang menghina agama orang lain. Saya berfikir, bukankah dengan mereka memusuhi agama lain, mencaci maki, menjelek-jelekkan, itu malah menunjukkan identitas agama mereka. Saya agak malu dengan orang Indonesia yang seharusnya adalah negara yang sangat memiliki culture atau budaya saling menghargai yang sangat tinggi karena banyak agama di Indonesia yang sebenarnya diakui dan harusnya dihargai, tidak ada agama yang buruk karena pada dasarnya pasti agama itu mengajarkan kita manusia untuk hidup yang baik, namun memang ajarannya merekalah yang berbeda. Agama itu memiliki kepercayaan masing – masing yang berbeda, lebih tepatnya ke sosok yang dipuja – puja untuk dijadikan guru atau contoh. Kalau menurut saya, pendidikan moral di Indonesia sangatlah kurang bagi sehingga muncul rasa dendam, benci, iri dll yang menyebabkan mereka saling bertengkar yang sebenarnya sangatlah tidak penting sekali, malah hanya menuju kepada kehancuran dan perselisihan yang tidak pernah ada ujungnya alias terjebak dalam lingkaran setan. Selain itu juga didikan dari orangtua atau lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi karakter seseorang. Kalau menurut saya lebih ke pendidikan, tanpa ada pendidikan, terutama pendidikan moral, manusia sepintar apapun yang jago merakit bom tidak ada gunanya kalau pada akhirnya kepintarannya dilakukan untuk bunuh diri demi agama nya. Agama tidak penting, saya hanya mengikuti Tuhan Yesus saja – Ahok.

2.       Menurut saya kalau dilihat jaman sekarang dimana manusia serba cepat, segala sesuatunya dilakukan harus serba instan bahkan melipat baju saja bisa instan, tidak cukup dengan dialog saja. Kita lihat saja fakta – faktanya, kalau memang bisa dengan berbicara, sekarang ini tidak ada lagi yang namanya membakar gereja. Yang dibutuhkan pada manusia sekarang adalah ACTION, dimana kitalah yang harus menunjukkan diri kita seperti apa, harus tercemin. Tanpa ada action, semua dasar teori mengenai agama, mau tokoh agama siapapun kalau buang sampah saja masi sembarangan juga sama saja bohong. Buktikanlah  melalui sikap kita dimana kita juga harus memikirkan orang lain, kita harus menghargai, kalau tau lagi bulan puasa, ya jangan makan dulu di depan orang yang sedang berpuasa. Hormatilah, saling menghargai dan merendahkan hati menurut saya kunci utamanya. Buat apa ngaku rajin ke gereja kalau masih ga mau kasih tempat duduk buat ibu – ibu tua atau hamil atau bawa anak, sama saja bohong. Kayak gitu tuh yang bikin berantem, that's why saya lebih prefer segala sesuatunya lebih baik dipraktekan juga, jangan saja di mulut.

3.       Saya sendiri kurang paham apa arti detail mengenai kerja sebagai ibadah, namun yang saya dapatkan dan bisa saya simpulkan menurut saya adalah dimana kita melakukan sesuatu itu yang tadinya adalah kewajiban menjadi suata kesenangan tersendiri bagi diri kita. Belakangan ini jujur saja saya disibukkan dengan banyak sekali pekerjaan dimana ada enak, ada tidak enak, ada ngeselin, tapi itu semua adalah bagian dari pekerjaan. Ntah mengapa saya setiap pagi menjadi menjadi mengucap syukur kepada Tuhan karena saya mau bekerja, saya merasakan bahwa ada sesuatu yang baik akan terjadi dalam hidup saya yang sudah disiapkan oleh Tuhan untuk saya melalui kewajiban – kewajiban dan tanggung jawab yang harus saya lalui dan saya pegang karena saya memiliki suatu kepercayaan dimana melalui pekerjaan tersebut nantinya saya akan sukses, melalui segala proses yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Semua pekerjaan yang saya kerjakan berbeda – beda. Semuanya menjadikan saya menjadi seseorang yang lebih baik, lebih sabar, lebih mengontrol emosi, lebih sigap, lebih tanggap, pokonya semua yang baik dalam artian improvement dalam diri.

4.       Intoleransi agama menurut saya adalah suatu keadaan dimana seseorang ataupun beberapa orang yang tidak mau mencoba untuk memberikan kesempatan untuk orang lain dalam hal kepercayaan yang mereka miliki. Egois dan tidak mau , bahkan sedikit pun tidak memberikan celah untuk orang lain, hati nya itu seperti tertutup rapat oleh tembok yang tebal dan tinggi bahkan malah menindas orang lain dengan alasan kepercayaan. Bisa dilihat melalui jaman Hitler dimana dia sangat membenci orang Yahudi yang akhirnya menyebabkan perang dunia ke – 2 yang sangat kacau dan hutang dimana-mana karena tidak mau mentolerir agama lain. Dia sangat membenci orang Yahudi, tidak mau menerima orang Yahudi, dibuang, disiksa, tidak mau tau, tidak peduli.

Post a Comment

0 Comments