Pendidikan Karakter melalui Kendi Celengan

Pendidikan Karakter melalui Kendi Celengan


Kendi Celengan Tradisional yang hampir punah.
Pagi tadi mampir ke pasar, saya mampir kesebuah gerobak seorang penjual celengan tanah liat yang serba murah. Entah siapa yang masih tertarik dengan kendi celengan ini, apalagi sudah era teknologi saat ini: Tabungan, deposito, dan Fintech.  Celengan "jaman Now" jauh sudah lebih keren dibandingkan kendi ini.  Mendadak terkenang kembali masa kecilku dulu dimana Mbah Kung dan Mbah Putri di Blitar selalu mendorong saya untuk menabung. "Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit". Saya sangat begitu bergairah untuk menabung saat itu. Sampai-sampai, ketika ketemu ada uang receh saja dijalan, pasti saya pungut lalu saya celeng. Wkwkwk. Kebangetan. sempat tertawa sendiri mengenang hal tersebut.
Yang saya rasakan: nabung dengan celengan bukan jadikan kita sebagai pribadi yang perhitungan (alias pelit), tapi mendidik karakter kita untuk terus belajar menahan dan mengatur keuangan. Sebab, karakter seseorang bukan bawaan dari lahir, melainkan dibentuk.

Pagi itu saya langsung borong 3 kendi celengan, satu untuk anakku. Anakku langsung antusias. Dua lagi untuk hadiah ulang tahun. mungkin terkesan anti mainstream: "Hadiah kok Kendi Celengan?". Tapi bagi saya: Kendi Celengan itu Murah tapi mendalam filosofinya. Salam Cerdas Finansial. 


Saat pagi-pagi sudah curhat...

Post a Comment

0 Comments